Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Orang Tewas Dipicu Cuaca Panas di Amerika

Dua orang dilaporkan tewas akibat penyakit yang dipicu cuaca panas di California.
Ilustrasi gelombang panas/iop.org
Ilustrasi gelombang panas/iop.org

Kabar24.com, JAKARTA -- Dua orang dilaporkan tewas akibat penyakit yang dipicu cuaca panas di California.

Media setempat melaporkan bahwa wilayah yang terletak di bagian Barat Daya Amerika Serikat itu mengalami cuaca panas yang membakar dengan suhu mencapai tiga digit dalam satuan Fahrenheit yang memecahkan rekor suhu terpanas.

Akibat cuaca panas ini, para penduduk memutuskan untuk berdiam di rumah. Cuaca panas juga menyebabkan pembatalan sejumlah penerbangan. Kedua korban diidentifikasi sebagai pria berusia 72 tahun dan seorang wanita berusia 87 tahun.

"Tragis sekali ketika seseorang meninggal karena hipertermia, karena hampir dalam setiap kasus hal ini bisa dicegah," kata Dr. Michelle Jorden dai the Santa Clara County Coroner’s Office seperti diberitakan Reuters, Kamis (22/6/2017).

Hipertermia dan stres akibat panas terjadi ketika sistem panas tubuh tidak mampu menangani suhu tinggi. Hal ini bisa terjadi pada siapapun karena itu sangatlah penting untuk selalu berada di tempat yang sejuk, minum banyak air, dan mandi dengan air dingin jika merasa kepanasan berlebihan.

Layanan Cuaca Nasional dan otoritas setempat pun mengeluarkan imbauan dan peringatan terkait cuaca panas dan menyarankan agar penduduk tidak keluar rumah, serta meminum banyak air jika sedang berada di luar ruangan. Operator jaringan listrik meminta pelanggan untuk menghemat penggunaan listrik guna menghindari kemungkinan pemadaman.

Cuaca panas ini memaksa pembatalan lebih dari 20 penerbangan dari Bandara Internasional Phoenix Sky dan penundaan sejumlah penerbangan di Bandara Internasional McCarran di Las Vegas.

Selain gangguan pada mesin, cuaca panas juga menjadi halangan bagi para petugas di bandara di mana suhu di landasan bisa mencapai lebih dari 66 derajat Celcius (150 derajat Fahrenheit), kondisi yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper