Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Pariwisata & Ritel Gorontalo Dinilai Menjanjikan

Kalangan investor menilai Gorontalo kini semakin menarik dijajaki sebagai destinasi penanaman modal seiring pertumbuhan ekonomi yang menggeliat dan pembangunan infrastruktur.
Danau Limboto/kodam-wirabuana.mil.id
Danau Limboto/kodam-wirabuana.mil.id

Bisnis.com, MANADO -- Kalangan investor menilai Gorontalo kini semakin menarik dijajaki sebagai destinasi penanaman modal seiring pertumbuhan ekonomi yang menggeliat dan pembangunan infrastruktur.

Sektor pariwisata dan ritel menjadi salah satu yang dilirik investor.

Timothy Alamsyah, Direktur Keuangan PT Nirvana Development Tbk. mengatakan pertumbuhan ekonomi Gorontalo yang melampaui pertumbuhan ekonomi nasional menjadi salah satu alasan perseroan kepincut membenamkan modal lebih banyak di provinsi berjuluk Serambi Madinah.

Nirvana Development baru saja menuntaskan akuisisi 100% saham PT Primerindo Kencana, pemilik Mal Gorontalo dan Hotel Maqna.

Untuk diketahui, pada kuartal I/2017, produk domestik regional bruto (PRDB) Gorontalo tumbuh 7,27%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,01%. "Prospek Gorontalo bagus, pertumbuhan GDP-nya salah satu yang terkuat.

Ditambahi lagi pasokan listrik di sana semakin stabil karena pemerintah juga berani menjamin dan genjot infrastruktur," jelasya kepada Bisnis.com, Rabu (7/6/2017).

Timothy menyebut, setelah mengakuisisi saham Primerindo senilai Rp48,7 miliar, pihaknya bakal menggelontorkan investasi tambahan untuk memperluas mal.

Dia memperkirakan perseroan bakal mengucurkan dana sebesar Rp35 miliar untuk menambah luas kotor seluas 7.500 m2. Namun, dia menekankan, rencana investasi itu belum final karena perseroan masih mematangkan rencana perluasan area mal.

Secara umum, tahun ini Pemerintah Provinsi Gorontalo menargetkan investasi baru sebanyak Rp2 triliun Syukri J. Botutihe, Kepala Badan Penanaman Modal & Pelayaran Terpasu Satu Pintu (PSTP) Gorontalo, mengatakan target investasi baru tahun ini sama dengan pencapaian pada 2016 lalu.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan, realisasi investasi baru di Gorontalo terbilang seret. Realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat Rp82,39 miliar sepanjang kuartal I/2017, merosot bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,43 triliun.

Senada, realiasi penanaman modal asing (PMA) juga turun 60% menjadi tinggal US$2,1 juta. Syukri mengakui, hingga tiga bulan pertama tahun ini belum banyak komitmen investasi yang direalisasikan.

"Rata-rata yang baru masuk di pertambangan baru tahap eksplorasi.Di pariwisata progresnya juga masih dalam tahap kerja sama. Orang masih belajar prospek dan penjajakan," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper