Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Soroti 653 Desa di Bengkulu Masih Terisolasi

Kepala Negara mengungkapkan masih terdapat 48,7% atau sekitar 653 desa yang masih terisolir di Bengkulu. Selain itu, infrastruktur yang menghubungkan Bengkulu dengan provinsi lain masih sangat terbatas.
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) sebelum memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5)./Antara-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) sebelum memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Senin (29/5)./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Provinsi Bengkulu meningkatkan konektivitas infrastruktur karena masih terdapat daerah terisolir.

Kepala Negara mengungkapkan masih terdapat 48,7% atau sekitar 653 desa yang masih terisolir di Bengkulu. Selain itu, infrastruktur yang menghubungkan Bengkulu dengan provinsi lain masih sangat terbatas.

"Saya minta konektivitas harus menjadi perhatian dan harus ditingkatkan baik antar wilayah di Bengkulu maupun dengan provinsi yang lainnya," kata Jokowi dalam pengantar rapat koordinasi terbatas di Kantor Presiden, Rabu (31/5/2017).

Menurutnya, cara tersebut mampu mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di berbagai tempat di Pulau Sumatra, serta akan berdampak positif bagi perekonomian di Bengkulu.

Pihaknya memaparkan laju pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada Q1/2017 tumbuh sebesar 5,21% atau berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional. Artinya pencapaian tersebut sangat baik.

Jokowi meminta agar pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi itu harus bisa berdampak langsung pada penurunan angka kemiskinan di Bengkulu yang saat ini masih cukup tinggi, yakni sebesar 17,03%. Perhatian juga harus diberikan pada aspek pemerataan pembangunan.

Pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, difokuskan untuk semakin menekan tingkat kesenjangan sosial di Bengkulu. "Saya yakin perekonomian di Bengkulu bisa bergerak lebih cepat lagi, jika kita mampu mengatasi masalah konektivitas," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper