Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

S&P Tak Akan Lakukan Penilaian Di Luar Jadwal Untuk China

Meksipun Moodys baru saja menurunkan peringkat utang China, Standard & Poor's (S&P) mengaku tidak akan melakukan peninjauan bagi Negeri Panda di luar jadwal yang ditetapkan.

Bisnis.com, JAKARTA— Meksipun Moody’s baru saja menurunkan peringkat utang China, Standard & Poor's (S&P) mengaku tidak akan melakukan peninjauan bagi Negeri Panda di luar jadwal yang ditetapkan.

Pendapat S&P tersebut seolah menekan kekhawatiran pasar dan pemerintah China terhadap penilaian baru pada peringkat utang Negeri Panda dari lembaga pemeringkat utang internasional lain, selain Moody’s.

“Saya tidak berpikir ada sesuatu hal yang membenarkan kami utuk melakukan penilaian pada tingkat utang China di luar jadwal kami. Jadi kami akan cenderung mengikuti pola penilaian reguler kami,’ kata Asia-Pacific senior director of sovereign ratings S&P Kim Eng Tan,seperti dikutip dari Reuters, Senin (29/5/2017).

Seperti diketahui, S&P menyematkan peringkat utang China pada posisi AA dengan outlook negatif yang telah ditetapkan sejak Maret tahun lalu. Peringkat yang diberikan oleh S&P itu berada satu tingkat di atas penilaian Fitch Ratings dan Moody’s.

Namun demikian, Tan menolak untuk mengatakan kapan proses penilaian reguler pada peringkat utang China akan dilakukan.

Seperti diketahui, setelah Moody’s memangkas peringkat utang China pada Rabu (24/5/2017), dari A1 menjadi Aa3. Lembaga itu juga mengubah outlook utang Negeri Panda menjadi stabil dari negatif.

Selang dua hari setelah Moody’s mengumumkan laporannya, pada Jumat (26/5/2017) Fitch Ratings  juga turut mengumumkan penilaian terbaru mereka terhadap negara tersebut.

Dalam laporannya, Fitch mempertahankan peringkat utang China pada posisi A+, yang didasarkan pada rekam jejak kebijakan makro ekonomi Beijing yang kuat.

 Namun lembaga itu juga menyertakan penilaian dan proyeksi lain yang menyebutkan bahwa ketidakseimbangan pada perekonomian negara tersebut, terutama dari sisi utang domestik akan terus membayangi.

“Pada dasarnya semua raksasa lembaga pemeringkat utang internasional masih menyematkan peringkat yang relatif tinggi pada utang China. Dari situ kita dapat melihat bahwa tidak ada satupun yang mengharapkan adanya bentuk ketidakstabilan keuangan dalam waktu dekat,” lanjut Tan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper