Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proses Pemilihan Alot, Kadin Sumbar Miliki Ketum Baru

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Barat akhirnya resmi memiliki ketua umum baru, setelah selama beberapa bulan dijalankan caretaker karena proses pemilihan yang deadlock.
Ilustrasi/jabarprov.go.id
Ilustrasi/jabarprov.go.id

Bisnis.com, PADANG—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Barat akhirnya resmi memiliki ketua umum baru, setelah selama beberapa bulan dijalankan caretaker karena proses pemilihan yang deadlock.

Pengusaha ekspor hasil bumi, Ramal Saleh akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Sumbar periode 2017-2022 setelah mengalahkan calon lainnya Sengaja Budi Syukur.

Ketua Panitia Musyawarah Provinsi (Musrov) VI Kadin Sumbar Aim Zein menyebutkan proses pemilihan ketum Kadin Sumbar sempat alot karena harus diundur beberapa bulan, sejak jabatan ketua sebelumnya Asnawi Bahar berakhir tahun lalu.

“Akhirnya, Ketum Kadin Sumbar terpilih adalah Ramal Saleh dengan 52 suara dan Sengaja Budi Syukur  dengan 37 suara,” ujarnya, Rabu (24/5/2017).

Dia mengatakan pemilihan tersebut dilakukan dengan cara voting oleh pemilik 75 suara dari 12 kabupaten/kota, lima kabupaten/kota yang baru di SK-kan, dua kabupaten/kota caretaker, dan delapan asosiasi.

Setiap kabupaten/kota mengirim lima orang peserta dengan satu anggota penuh dan empat orang peserta peninjau.

Hasilnya, Ramal Saleh yang juga menjabat Ketua Asosiasi Komoditi Gambir Indonesia (AKGI) Sumbar itu unggul telak dengan mengumpulkan 52 suara, sedangkan pesaingnya hanya mengoleksi 37 suara.

Dia mengatakan kemenangan dirinya dalam pemilihan tersebut adalah milik dunia usaha di Sumbar, sehingga dia meminta seluruh pelaku usaha di daerah itu untuk bersama-sama membesarkan sektor usaha, industri dan UMKM untuk meningkatkan perekonomian Sumbar.

“Ini kemenangan bersama dunia usaha Sumbar. Mari bersama-sama kita besarkan Kadin Sumbar,” ujarnya.

Setelah proses pemilihan, Ramal meminta seluruh pengusaha yang tergabung di Kadin Sumbar untuk bahu membahu membesarkan sektor industri yang belum tumbuh maksimal di daerah itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper