JAKARTA—Pemprov DKI berencana mengembangkan dermaga-dermaga yang ada di Kepulauan Seribu dengan membuat rencana induk pelabuhan atau RIP yang dapat mempermudah masuknya aliran investasi.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah mengatakan pentingnya pembuatan RIP di Kepulauan Seribu karena daerah tersebut masuk dalam 10 kawasan strategis pariwisata nasional. "Kalau belum ada RIP mau apapun susah. Kalau sudah punya RIP otomatis kami punya kewenangan. Misalnya jika ada investor asing dan lokal masuk di mau kembangkan Kepulauan Seribu tinggal lihat zonasi saja," katanya, Rabu (10/5).
Dia menjelaskan RIP merupakan tata kelola yang mengatur pelabuhan-pelabuhan yang ada di Jakarta termasuk mengatur keberadaan dermaga di Kepulauan Seribu.
Dia menuturkan pihaknya terus berkomunikasi dengan DPRD DKI dan pemerintah pusat agar RIP untuk dermaga-dermaga di Kepulauan Seribu yang tengah disusun bisa keluar dan disahkan.
Saat ini, dari tiga pelabuhan di Jakarta yakni Muara Angke, Marina Ancol dan Sunda Kelapa, hanya Muara Angke yang telah memiliki RIP yang dikeluarkan pada tahun lalu.
Menurutnya, dermaga-dermaga yang ada di setiap pulau yakni Pulau Panjang, Pulau Pramuka, Pulau Panjang, Pulau Tidung dan pulau-pulau lainnya berpotensi besar untuk menarik investor.
Andri menjelaskan, rencananya untuk membangun 10 dermaga di Kepulauan Seribu itu akan dikerjakan pada 2019. Namun, jika RIP yang terlebih dahulu dibuat maka secara otomatis rencana itu akan bisa dimajukan pada 2018.