Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Soal WTO, Trump Akan Keluarkan Lagi 'Executive Order'

Presiden AS Donald Trump akan menandatangani Executive Order untuk mengindentifikasi berbagai masalah yang diakibatkan oleh perjanjian perdagangan, termasuk evaluasi tentang partisipasi Negeri Paman Sam, dalam World Trade Organization (WTO).
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Kabar24.com, WASHINGTON -  Presiden AS Donald Trump akan menandatangani executive order untuk mengindentifikasi berbagai masalah yang diakibatkan oleh perjanjian perdagangan, termasuk evaluasi tentang partisipasi Negeri Paman Sam, dalam World Trade Organization (WTO).

Rencananya executive order atau Keputusan Presiden tersebut akan ditandatangani hari Sabtu, (29/4/2017).

Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross mengatakan, pihaknya akan bekerja untuk mengeluarkan laporan dalam 180 hari kedepan yang menguraikan tantangan terkait kesepakatan perdagangan AS dengan negara lain serta solusi menghadapinya.

Ross melihat WTO sebagai entitas yang perlu melakukan perubahan, walaupun dia menegaskan bahwa pemerintah AS belum membuat keputusan.

"Selalu ada potensi untuk mengubah piagam organisasi seperti WTO, terutama bila Anda berada di posisi kita. Kami adalah importir nomor satu di seluruh dunia."katanya, dikutip Reuters, Sabtu (29/4/2017).

Ross meningkatkan perhatiannya bahwa WTO terlalu birokratif dan tidak cukup sering mengadakan pertemuan. Dia juga berpendapat, bahwa WTO memiliki ‘bias institusional” yang mendukung exportir dan melawan negara-negara yang “dikepung oleh impor yang tidak tepat”.

Renegosiasi ulang kerja sama perdagangan Amerika Serikat menjadi salah satu prioritas utama Trump, yang berpendapat bahwa AS telah diperlakukan tidak adil dalam perdagangan internasioanal.

Trump mengatakan pada Kamis (27/4/2017), bahwa akan bersiap mengakhiri kesepakatan perdgangan North American Free Trade Agreement (NAFTA) dengan Kanada dan Meksiko, namun mundur setelah mendapat panggilan telepon dari kedua pimpinan negara tersebut.

Dampak dari Nafta terhadap ekonomi AS akan ditindaklajuti dalam satu kajian baru.

Adapun, Trump juga menetapkan keputusan presiden untuk mengkaji ulang penyebab dari defisit perdagangan AS selama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Irene Agustine
Sumber : reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper