Kabar24.com, JAKARTA -- Sejumlah lembaga survei ramai-ramai mendaftarkan diri menyelenggarakan hitung cepat Pilkada DKI Jakarta putaran II. Berdasarkan pengumuman KPU hingga 6 Februari lalu terdapat sedikitnya 20 lembaga yang mendaftarkan diri.
PT Kio 95 atau Kelompok Diskusi dan Kajian Publik Indonesia (Kedai Kopi) salah satu lembaga survei yang ikut meramaikan hitung cepat menyatakan ini merupakan bagian dari stategi komunikasi lembaga survei.
Hendri Satrio Juru Bicara Kedia Kopi mengatakan setidaknya terdapat tiga alasan lembaga survei melakukan hitung cepat yakni, pertama, partisipasi dalam mengawal pesta demokrasi. Kedua, merupakan upaya dalam menggiatkan pendidikan politik bagi warga masyarakat. Serta, ketiga, memperkenalkan lembaganya lebih luas ke tengah masyarakat.
"[Quickcount Pilkada DKI Jakarta] Kami danai sendiri," kata Hendri di Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Dia mengatakan hitung cepat yang dilakukan lembaganya akan mengambil sampel dari 350 tempat pemungutan suara yang tersebar di 172 kelurahan di 6 wilayah Jakarta.
Sementara itu dalam kesempatan terpisah pemilih Jakarta diharapkan menggunakan pendekatan visi, misi, program dan rekam jejak dibandingkan hasil survei yang gencar dirilis dalam menentukan pilihannya.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan pemilih tentu memiliki keterbatasan dalam memeriksa validitas hasil rilis sebuah survei. Pasalnya setiap lembaga mengklaim menggunakan metodologi yang teruji sacara statistik.
"Tidak usah terpengaruh dari berbagai lembaga survei, jadikan itu sebagai informasi tambahan. Kalau kredebilitas [lembaga survei] diragukan, kalau rekam jejaknya memang tidak kredibel, maka pemilih berhak untuk tidak menggunakan sebagai landasan," kata Titi.
Titi mengharapkan, jika pada akhirnya pemilih ingin mempercayai hasil survei maka harus diperhatikan kredibilitas lembaga yang melakukan survei. Kredibilitas ini akan terlihat melalui kedekatan hasil survei dengan hasil perhitungan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel