Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jerman Ingatkan Pemilih Tak Dukung Penganut Anti-Uni Eropa

Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier memperingatkan pemilih di Prancis untuk tidak mendukung politisi yang menganut paham anti-Uni Eropa.
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier /Bloomberg
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA— Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier memperingatkan pemilih di Prancis untuk tidak mendukung politisi yang menganut paham anti-Uni Eropa.

Pernyataan itu secara tak langsung ditujukan kepada para pendukung calon pemimpin Prancis dari partai sayap kanan Marine Le Pen. Pasalnya, Le Pen menjadi salah satu kandidat yang berpotensi lolos dalam pemilihan Presiden Prancis putaran pertama pada 23 April mendatang.

“Saya hanya bisa menyarankan kepada Prancis, agar tak hanyut dalam kampanye yang menjanjikan Prancis akan lebih besar tanpa Uni Eropa. Kita [anggota Uni Eropa] akan lebih besar jika negara anggota tetap berserikat,” katanya, Senin (17/4/2017) seperti dikutip dari Bloomberg.

Stenmeier sendiri berhasil mengambil alih posisi Presiden Jerman setelah memenangkan pemilu pada bulan lalu. Mantan Menteri Luar Negeri Jerman tersebut pendukung setia Uni Eropa.

Sementara itu, Le Pen sendiri selain melambungkan isu untuk membawa keluar Prancis dari Uni Eropa, dia juga berusaha mengusung rencana kedaulatan moneter Prancis. Dia berjanji akan mengupayakan negaranya kembali menggunakan mata uang franc dan meninggalkan euro.

Dia juga ingin agar franc masuk dalam keranjang mata uang utama dunia agar dapat memacu perekonomian nasional.

Sementara itu terkait keinginannya untuk membawa keluar Negeri Ayam Jantan dari Uni Eropa, Le Pen berjanji untuk melakukan negosiasi ulang keanggotan negaranya kepada Komisi Uni Eropa. Dalam proses tersebut dia ingin agar kebijakan visa schengen bagi Prancis diubah.

Apabila tidak dikabulkan oleh Komisi Eropa, Le Pen menjanjikan akan menggelara referendum, sama seperti yang dilakukan oleh Britania Raya tahun lalu (Brexit).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper