Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi: Raja Arab Saudi dan Presiden Afghanistan Kagumi Keberagaman Indonesia

Presiden Joko Widodo membahas keberagaman saat hadir dalam Haul Pondok Buntet Pesantren di Cirebon.
Presiden Joko Widodo tertawa ketika memberikan pertanyaan nama-nama suku di Indonesia kepada santri saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017)./Antara-Oky Lukmansyah
Presiden Joko Widodo tertawa ketika memberikan pertanyaan nama-nama suku di Indonesia kepada santri saat melakukan kunjungan di Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017)./Antara-Oky Lukmansyah

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo membahas keberagaman saat hadir dalam Haul Pondok Buntet Pesantren di Cirebon.

Di hari kedua kunjungan kerjanya ke Provinsi Jawa Barat, Kamis (13/4/2017), Presiden Joko Widodo menghadiri acara "Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga" di Pondok Buntet Pesantren, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.

Dalam sambutannya, Presiden kembali mengangkat tema persatuan di tengah keberagaman.

Kepada para ulama, kiai, santri, dan masyarakat yang hadir, Presiden menceritakan pertemuannya dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz, juga dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

"Saat saya bertemu dengan Raja Salman, saya sampaikan bahwa Indonesia ini memiliki 714 suku yang tersebar di 17.000 pulau di 34 provinsi, di 516 kabupaten dan kota. Betapa sangat besarnya negara kita. Saya sampaikan kepada beliau, beliau sangat kaget," kata Presiden seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (13/4/2017).

Bagaimana tidak, dengan banyaknya suku tersebut Indonesia masih tetap mampu menjaga keharmonisannya di tengah keberagaman yang ada. Kekuatan inilah yang menurut Presiden dikagumi oleh Raja Arab Saudi yang datang berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu.

"Kita memiliki 714 suku, tapi tetap rukun di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu yang membuat beliau kagum. Secara garis besar, negara kita tetap bersatu, semua hidup rukun dalam kehidupan sehari-hari kita," ujarnya.

Senada dengan Raja Salman, saat berkunjung ke Indonesia, Presiden Afghanistan juga menyampaikan hal yang sama. Berdasarkan penuturan Ashraf kepada mantan Gubernur DKI Jakarta ini, dalam 20 tahun belakangan, Afghanistan dilanda konflik yang disebabkan pertikaian sekitar 40 kelompok di negara itu.

"Beliau juga sama. Kagum, memberikan penghargaan. Meskipun kita beragam tetapi Alhamdulillah kita tetap dikaruniai oleh Allah sebuah persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutur Presiden.

Bahkan, secara khusus Ashraf menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa sesungguhnya Indonesia adalah negeri yang dianugerahi Allah sebuah keberagaman. Perbedaan yang ada malah menjadikan bangsa Indonesia semakin kuat.

"Beliau [Presiden Afghanistan] menyampaikan bahwa Indonesia dianugerahi Allah bahwa kita ini beragam. Tetapi tetap saling menghargai, tetap saling menghormati antaretnis, suku, dan agama. Inilah kesan yang saya dapatkan setelah bertemu dengan Raja Salman dan Presiden Afghanistan. Artinya, kita ini sangat diapresiasi oleh negara-negara lain," kata Presiden.

Oleh karenanya, dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara mengajak para ulama dan umara untuk berjalan beriringan. Dia percaya bahwa dengan seluruh komponen bangsa yang saling bersatu, negara Indonesia akan menjadi sebuah negara yang makmur dan sejahtera.

"Saya mengajak para ulama dan umara untuk saling beriringan. Insya Allah negara kita akan menuju negara yang makmur, negara yang sejahtera, dan itu memang harus didukung oleh seluruh komponen bangsa," ucapnya.

Di tengah sambutannya itu, Presiden sempat membuat suasana semakin semarak dengan membagikan sejumlah sepeda kepada para santri yang hadir.

Ahmad Faiz, salah satu santri yang beruntung membawa pulang sebuah sepeda setelah ia memperagakan gerakan silat di hadapan Presiden. Memang, saat itu Presiden meminta para santri yang menjadi juara di bidangnya masing-masing untuk maju.

Selain Faiz, sejumlah santri lainnya juga sempat diminta maju ke hadapan Presiden. Seperti biasa, beberapa di antaranya berhasil membawa pulang hadiah Presiden setelah berhasil menjawab pertanyaan seputar wawasan nusantara dan juga Pancasila.

Hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yakni Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menteri Agama Lukman Hakim Sjaifuddin, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mizwar juga turut hadir.

Setelah acara berlangsung, Presiden bersilaturahmi dengan sekitar 20 Kiai sesepuh pimpinan pondok pesantren. Pertemuan tersebut digelar di kediaman pimpinan Pondok Buntet Pesantren, K.H. Adib Rofi'udin.

Sebelum meninggalkan kawasan Pondok Buntet Pesantren, Presiden meletakkan batu pertama Pembangunan GOR Mbah Muqoyyim dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Pondok Buntet Pesantren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper