Kabar24.com, JAKARTA - Kepolisian Australia menahan seorang pria karena diduga membantu militan ISIS dalam usaha mengembangkan peluru kendali jarak jauh dan perangkat laser yang berfungsi mendeteksi serangan udara.
Warga Australia, 42, yang pernah mendapat pelatihan sebagai ahli kelistrikan itu ditangkap di wilayah pedesaan bernama Young, negara bagian New South Wales. Pria tersebut direncanakan hadir dalam persidangan yang akan menjatuhi hukuman seumur hidup padanya.
"Penangkapan yang dilakukan setelah investigasi selama 18 bulan menjadi peringatan lain terhadap ancaman teror dari para militan Islamis yang kita hadapi. Hal ini menunjukkan bahwa terorisme, dukungan bagi para kelompok teroris, dan ekstremis tidak hanya terjadi di kota-kota besar di negara kita," sebut Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull seperri dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/2/2017).
Polisi menduga bahwa pria tersebut sedang meneliti dan mendisain sebuah alat yang mampu membantu memberi peringatan terkait serangan amunisi yang dipandu laser yang digunakan okeh tentara di Iraq dan Suriah. Dia juga diduga meneliti dan mengembangkan sistem yang bisa membantu ISIS mengembangkan peluru kendali jarak jauh.
Sejauh ini, menurut Turnbull bukti yang ada tidak menunjukkan bahwa pria ini berencana menyerang Australia.