Kabar24.com, JAKARTA - Setidaknya tujuh orang dinyatakan tewas akibat longsor yang menerjang pemukiman di Desa Songan, Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali pada Kamis (9/2/2017).
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan longsor di Kintamani menimbun lima rumah penduduk, dan mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia, dua orang luka berat, serta dua orang lainnya luka ringan.
“Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi semua korban, dan diketahui tujuh orang meninggal dunia,” katanya, Jumat (10/2/2017).
Adapun tujuh orang warga yang meninggal dunia adalah Jro Balian Resmi dan dua anaknya Jro Balian Kadek Sriasih, serta Komang Agus Putra Santi. Kemudian I Gede Sentana, Luh Bunga, Kadek, dan Ni Luh Susun.
Selanjutnya, Budi dan Komang diketahui mengalami luka berat, serta Kadek Ardi dab Jro Alep mengalami luka ringan.
Sutopo menuturkan, longsor itu juga mengakibatkan empat rumah mengalami rusak berat akibat tertimbun longsor. Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, PMI, TNI, Polri, relawan, dan warga sekitar terus melakukan evakuasi, serta penanganan darurat.
“Hujan ekstrem sempat terjadi di Karangasem, Bali pada 8 Februari 2017. BMKG Bali juga melaporkan adanya tekanan rendah di Australia Barat yang berdampak signifikan menyebabkan aliran masa udara di seluruh Indonesia, dan didominasi oleh angin baratan yang bersifat basah,” ujarnya.
Suhu muka air laut di Bali sendiri masih dalam level hangat, yakni sekitar 28 derajat celcius, sehingga ikut berkontribusi kepada pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Hujan lebat diprediksi masih akan terjadi di Bangli, Jembrana, Buleleng, Tabanan, Gianyar, dan Badung hingga 11 Februari. Masyarakat pun diminta untuk tetap waspada terhadap longsor, banjir, dan puting beliung.