Kabar24.com, MOSCOW—Kremlin meminta agar Fox News meminta maaf kepada Rusia atas ucapan salah satu presenternya.
Kremlin menyebutkan, salah satu presenter Fox news yakni Bill O’Reilly menggambarkan Vladimir Putin sebagai pembunuh, saat sesi wawancara dengan Presiden AS Donald Trump.
Adapun dalam wawancara tersebut, O’Reilly tampak mencecar Trump dengan pertanyaan, mengapa AS harus menghormati Rusia.
“Kami melihat, kata-kata yang diungkapkan oleh presenter Fox News tidak dapat diterima dan menghina. Jujur, kami akan meminta perusahaan mengajukan permintaan maaf atas apa yang mereka ucapkan,’ kata Dmitry Peskov, Juru Bicara Kremlin, Senin (6/2/2017) seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu, baik Fox News maupun O’Reilly belum memberikan tanggapan atas permintaan Kremlin tersebut.
Seperti diketahui, Trump sendiri mengaku dapat bersikap lunak terhadap Rusia, apabila negara tersebut memberikan keuntungan bagi Paman Sam.
Dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal pada Jumat (13/1/2017) waktu setempat, dia menyatakan akan tetap mempertahankan sanksi terhadap Rusia, yang dikenakan pada Desember 2016. Sanksi tersebut diberikan oleh Barack Obama setelah Moskow diduga melakukan serangan cyber ke AS.
Namun, dia mengaskan bahwa sanksi tersebut bisa saja dicabut dalam waktu dekat apabila musuh klasik AS itu menunjukkan sikap yang lebih baik.
Dia menegaskan akan memperkuat hubungand dengan Rusia jika Moskow mampu membuktikan dapat membantu AS memerangi terorisme dan mencapai tujuan-tujuan penting lain untuk Washington.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
