Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRUMP LARANG WARGA 7 NEGARA MUSLIM MASUK AS: Iran Lakukan Balasan Setimpal

Pemerintah Iran menyatakan akan melarang warga AS masuk ke negara itu sebagai balasan atas kebijakan Presiden Donald Trump membatasi masuknya warga negara tersebut beserta enam negara berpenduduk mayoritas Islam lainnya ke AS.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Reuters-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump/Reuters-Jonathan Ernst

Kabar24.comJAKARTA--Tindakan protektif Donald Trump yang melarang warga 7 Negara Muslim masuk AS mendapat balasan setimpal. 

Pemerintah Iran menyatakan akan melarang warga AS masuk ke negara itu sebagai balasan atas kebijakan Presiden Donald Trump membatasi masuknya warga negara tersebut beserta enam negara berpenduduk mayoritas Islam lainnya ke AS.

“Meski kami menghormati warga AS dan tidak mengaitkan mereka dengan kebijakan AS yang mengecewakan, Iran akan memberlakukan prinsip balasan sampai kebijakan terhadap Iran dihapuskan,” menurut pernyataan Kemenlu Iran sebagaimana dikutip Huffingtonpost, Minggu (29/1/2017).

 

Disebutkan bahwa pelarangan terhadap umat Islam untuk masuk ke AS merupakan bentuk perlawanan terbuka atas dunia Islam, terutama Iran, menurut dokumen itu.

Sedikitnya terdapat sejuta warga AS keturunan Iran dan keluarga mereka yang akan melakukan kunjungan akan terkena dampak dari pelarangan tersebut.

Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan sudah bukan waktunya lagi membangun dinding di antara negara. Apalagi membatalkan perdagangan bebas di antara negara-negara di dunia, ujarnya merujuk pada Donald Trump meski tidak menyebutkan namanya.

Trump Rabu lalu memerintahkan pembangunan tembok pembatas antara AS dan Meksiko sebagai tindakan untuk melarang masuknya imigran ilegal dari negara tetangga tersebut.

Sikap Trump yang proteksionis membuatnya menarik negara itu dari keanggotaan kesepakatan dagang Trans Pasifik (TPP). Langkah itu diambilnya guna memenuhi janji kampanyenya pada pemilu Presiden AS baru-baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Huffingtonpost
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper