Bisnis.com, JAKARTA— Penanggung Jawab Departemen Seni Islam Museum Louvre Paris, Yannick Lintz hadir pada malam Mights of Idea yang digelar Institut Prancis di Indonesia
Dalam diskusi bertema ‘dunia bersama’, Yannick mengangkat tema bagaimana melindungi jejak sejarah di negara yang tengah dilanda perang. Ia mengatakan saat ini di Grand Palais di Paris sedang berlangsung pameran.
“Atas inisiatif Museum Louvre, tengah berlangsung sebuah pameran yang mempersembahkan sebuah upaya penyelamatan peninggalan bersejarah di Suriah yang hancur lebur akibat perang. Sebagai bagian dari upaya pelestarian benda bersejarah juga, kami membidik generasi muda meialui pendidikan dan melatih empati dan kepedulian mereka sedini mungkin pada peninggalan bersejarah,” jelas Yannick.
Di tengah konflik bersenjata di dunia saat ini, terlebih di kawasan Timur Tengah, peninggalan bersejarah, museum dan anefak tak luput dari kerusakan dan kehancuran. Untuk itu, Yannick merasa pameran tersebut penting untuk dilakukan.
Selain itu Yannick juga mengatakan bahwa kedatangannya ke Indonesia juga untuk membahas kerja sama dengan Jakarta Islamic Centre (JIC). Kerja sama ini berupa pembangunan sebuah museum seni Islam di Jakarta.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala JIC, Drs. KH. Shodri HM saat menghadiri malam Mights of Idea bersama Yannick. “Benar, kita berencana membuat museum seni Islam di Jakarta. Kami sudah mengunjungi Museum Louvre untuk melihat koleksinya. Gedungnya juga sudah siap,” jelasnya.
