Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS ROHINGYA: Myanmar Didesak Buka Pintu Untuk Delegasi OKI

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendesak Myanmar mengizinkan delegasinya untuk meninjau langsung kondisi komunitas Rohingya di Negara Bagian Rakhine menyusul dugaan kekerasan terbaru yang mereka alami.
Kapal pengangkut pengungsi Rohingya/Reuters
Kapal pengangkut pengungsi Rohingya/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendesak Myanmar mengizinkan delegasinya untuk meninjau langsung kondisi komunitas Rohingya di Negara Bagian Rakhine menyusul dugaan kekerasan terbaru yang mereka alami.

Seruan itu disampaikan OKI dalam komunike usai pertemuan darurat tingkat menteri luar negeri yang diadakan di Kuala Lumpur sebagimana dikutip BBC.co.uk, Jumat (20/1/2017).

Komunike OKI juga mendesak Myanmar menegakkan hukum, bekerja untuk mewujudkan solusi permanen dan mengizinkan pulang pengungsi Rohingya dengan jaminan keamanan.

OKI, dalam pertemuan yang dihadiri oleh menteri luar negeri dari 56 negara anggota, meminta Myanmar memberikan "akses leluasa dan tanpa syarat" bagi bantuan kemanusian ke daerah yang terdampak.

Sidang darurat OKI digelar menyusul berbagai laporan dugaan kekerasan terbaru yang dialami kelompok minoritas Rohingya, pada umumnya beragama Islam, di Negara Bagian Rakhine.

Kekerasan bermula pada Oktober 2016 ketika terjadi pembunuhan sembilan polisi perbatasan Myanmar yang oleh otoritas setempat dikatakan dilakukan oleh militan Rohingya.

Sejak saat itu militer Myanmar melakukan operasi pemulihan keamanan di Rakhine dan negara bagian itu dinyatakan tertutup bagi media. Para pekerja bantuan asing juga dibatasi masuk ke sana.

Setidaknya 65.000 orang Rohingya sudah melarikan diri dari Rakhine ke negara tetangga, Bangladesh. Mereka menuturkan terjadinya pembunuhan, pemerkosaan dan kekejaman yang diduga dilakukan oleh aparat keamanan, meskipun klaim mereka tak bisa diverifikasi karena akses ke Rakhine dibatasi.

Indonesia sendiri menyatakan kesiapan untuk menjembatani OKI mengambil langkah konstruktif.

"Hanya dengan mengambil langkah konstruktif dan inklusif, OKI dapat berkonstribusi dalam membuat situasi di Negara Bagian Rakhine lebih baik," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pertemuan OKI. Retno akan melakukan kunjungan ke Sittwe, Rakhine, untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan sebanyak 10 kontainer dari Indonesia dan meresmikan dua sekolah baru juga bantuan masyarakat Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : bbc.co.uk

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper