Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI Banten: Pengembang Mampu Bangun 8.000 Rumah Subsidi

Real Estat Indonesia (REI) Banten memprediksi para pengembang mampu membangun setidaknya 8.000 rumah subsidi pada tahun ini seiring dirilisnya sejumlah kemudahan oleh pemerintah.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, TANGERANG — Real Estat Indonesia (REI) Banten memprediksi para pengembang mampu membangun setidaknya 8.000 rumah subsidi pada tahun ini seiring dirilisnya sejumlah kemudahan oleh pemerintah.

Angka tersebut tercatat mengalami kenaikan sekitar 2.000 unit rumah dibandingkan jumlah pembangunan rumah subsidi pada tahun lalu yang diperkirakan mencapai 6.000 rumah.

“Anggaran pemerintah pusat, terutama di kementerian terkait juga terlihat meningkat sehingga kami cukup yakin realisasi rumah subsidi bakal tumbuh baik tahun ini. Apalagi, kami melihat sejumlah pengembang baru mulai masuk ke Banten yang menyasar potensi rumah murah,” kata ketua REI Banten Roni Hardiriyanto Adali kepada Bisnis, Senin (16/1/2017).

Roni merinci sebaran pembangunan rumah murah atau subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih berpusat di Maja, Lebak, Serang, dan sejumlah kawasan industri misalnya di Kabupaten Tangerang serta Cilegon.

Pasalnya, di kawasan-kawasan tersebut, harga tanah masih cukup terjangkau sehingga peluang penjualan rumah dengan harga murah cukup tinggi. Sebaliknya, di kawasan Tangerang Raya banyak pengembang besar sudah masuk dan ketersediaan lahan kosong pun semakin sedikit sehingga bakal memacu harga rumah semakin tinggi.

Roni menambahkan, Provinsi Banten merupakan kawasan penyangga ibu kota DKI Jakarta dengan potensi pembangunan rumah subsidi terbanyak kedua setelah Provinsi Jawa Barat.

Mengacu data Bank Indonesia, jumlah realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 3.476 unit dengan nilai Rp335,59 miliar hingga September 2016. Pada periode yang sama, Provinsi Jawa Barat menempati posisi pertama dengan jumlah rumah FLPP yang terbangun mencapai 11.047 unit senilai Rp1,12 triliun.

Kendati demikian, REI Banten memprediksi sektor perumahan subsidi bergerak terbatas dan baru mengalami kenaikan signifikan menjelang semester II/2017. Sayangnya, hal tersebut tidak berlaku terhadap kondisi industri properti residensial dengan segmen komersial.

Industri hunian komersial justru diperkirakan menunjukkan kinerja yang terbatas sekitar 10% pada tahun ini seiring dengan tren perlambatan ekonomi domestik dan global.

“Pengembang besar masih melirik peluang di sektor ini, tetapi pengembang-pengembang kecil kebanyakan banting setir ke rumah subsidi karena pemerintah pusat banyak menerapkan kemudahan, baik bagi produsen maupun konsumen rumah murah,” tekannya.

Sepanjang semester awal, Roni mengungkapkan pertumbuhan industri hunian komersial bakal bergerak lambat dan baru menunjukkan kenaikan pada semester kedua tahun ini. Prediksi ini didasarkan atas dampak kebijakan tax amnesty yang dirilis pemerintah pada tahun lalu.

Kebijakan tersebut diyakini bakal memberikan dorongan besar bagi pertumbuhan industri hunian komersial di Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper