Bisnis.com, PALEMBANG – Pemerintah provinsi Sumatra Selatan menargetkan peremajaan kebun karet seluas 1.600 hektare pada tahun depan.
Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Fachrurrozi mengatakan target luasan replanting kebun karet itu tercatat meningkat signifikan dibanding 2016.
“Tahun ini hanya 200 ha sementara tahun depan kami targetkan peremajaan bisa 1.600 ha karena memang kebutuhannya cukup tinggi,” katanya, Senin (19/12/2016).
Dia mengemukakan lokasi peremajaan karet tersebar di beberapa kabupaten yang menjadi sentra komoditas itu, seperti Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Rawas.
Menurut Fachrurrozi, sebetulnya luasan yang masuk dalam alokasi program peremajaan karet di Sumsel masih jauh dari ideal. Perkebunan karet di Sumsel sudah banyak yang tua sehingga membutuhkan peremajaan minimal 40.000 ha per tahun.
“Peremajaan itu penting karena selain bisa meningkatkan produktivitas kebun petani, juga untuk meningkatkan mutu karet,” katanya.
Dia menambahkan pemda memang menaruh perhatian terhadap perbaikan mutu karet petani di Sumsel, pasalnya masih saja ada petani yang menjual bahan olah karet (bokar) kotor.
Menurutnya, upaya yang dilakukan untuk peningkatan mutu adalah dengan mendorong petani bergabung dalam unit pengolahan dan pemasaran bahan (UPPB) olah karet.
“UPPB itu merupakan gabungan kelompok tani yang nanti memiliki mutu seragam sehingga saat lelang pun harganya bisa tinggi,” katanya.
Disbun sendiri menyayangkan masih minimnya petani yang membentuk UPPB, yang mana belum mencapai 20% dari jumlah petani karet di provinsi itu.