Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ungkap Pernah Numpang Shalat di Rumah Ahok, Pria Ini Menangis

Toto Sugito, arsitek pembangunan kawasan Kalijodo, tak kuasa menahan cucuran air matanya ketika mengisahkan peristiwa yang pernah dialaminya di rumah Basuki Tjahaja Purnama.
Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) bernyanyi bersama penyanyi Marcel Siahaan (kanan) di depan para pendukungnya di Rumah Lembang, Jakarta, Selasa (6/12). /Antara
Cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) bernyanyi bersama penyanyi Marcel Siahaan (kanan) di depan para pendukungnya di Rumah Lembang, Jakarta, Selasa (6/12). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Toto Sugito, arsitek pembangunan kawasan Kalijodo, tak kuasa menahan cucuran air matanya ketika mengisahkan peristiwa yang pernah dialaminya di rumah Basuki Tjahaja Purnama.

Pria berkaca mata tersebut merasa malu karena ternyata perlakuannya kepada pembantunya sendiri belum semulia perlakuan Basuki atau yang akrab disapa Ahok kepada pembantu rumah tangganya yang seorang muslim berjilbab.

Pengalaman tersebut Toto rasakan sendiri dua kali, bermula ketika dirinya harus ada dua kali pertemuan di rumah Ahok, di Perumahan Pantai Mutiara.

Ternyata, pembicaraan di sana cukup panjang dan hingga akhirnya sudah memasuki waktu untuk melakukan Salat Maghrib.

Basuki menawarkan satu ruangan yang berada di lantai dua, karena apabila salat dilantai dasar dikhawatirkan tidak sah, dikarenakan Ahok dan keluarganya memiliki anjing sebagai hewan peliharaan.

Kemudian, Toto memilih meminjam ruang kamar pembantu atau asisten rumah tangga Ahok, yang juga seorang muslim berjilbab.

"Begitu saya masuk ke kamarnya, saya malu. Saya malu sekali," ujar Toto di Rumah Lembang, Rabu (7/12/2016), sambil menahan agar air matanya tidak jatuh.

Namun, nampaknya, lelaki paruh baya ini tak kuasa menahan tangisnya, hingga akhirnya jatuh juga air mata di pipi pria.

"Kamarnya itu pakai AC, nyaman, ada TV flat 30 inchi, bayangin," ujarnya.

Sambil sesengukan, Toto melanjutkan. "Saya yang muslim, kamar pembantu saya tidak semewah itu. Saya terharu karena malu, kamar pembantu saya enggak semewah itu," ujarnya.

Dirinya merasa malu dan mendapatkan pelajaran berharga dari pengalamannya itu untuk lebih memperhatikan pembantunya.

Dirinya merasa geram, apabila ada orang yang mengatakan kalau Ahok menistakan agama. Karena melihat kehidupan sehari-harinya itu, dirinya merasa tidak mungkin Ahok melakukan hal itu.

Sebab, Ahok lebih bisa memanusiakan asisten rumah tangga dibandingkan dirinya yang seorang muslim.

"Saya merasa harus memanusiakan pembantu saya, itu inspirasi buat saya. Jadi, tidak mungkin Pak Ahok menistakan agama," katanya.

Sembari menahan isak. "Pembantunya muslim berjilbab, diberikan tempat yang amat sangat nyaman. Ini bukan dibuat-buat, karena saya dua kali numpang Salat Maghrib di rumah Pak Ahok. Jadi enggak mungkin, sangat enggak mungkin (menista)," terangnya.

Pada kesempatan itu pula, dia menegaskan, bersedia untuk menjadi saksi dalam persidangan kasus dugaan penistaan agama yang menjerat Ahok.

"Pak saya mau jadi saksi pak. Saya bersedia menjadi saksi bilamana diperlukan. Dan saya tahu benar Pak Ahok, sikapnya itu apa adanya," ujarnya sqmbil menyeka air mata.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper