Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perhotelan Makassar Pesimistis Tahun Depan

Industri perhotelan Makassar diproyeksikan tidak mengalami pertumbuhan berarti seiring dengan pasokan kamar yang jauh di atas permintaan yang cenderung stagnan.
Resepsionis hotel sedang melayani calon konsumen./Ilustrasi-Bisnis-Amri Nur Rahmat
Resepsionis hotel sedang melayani calon konsumen./Ilustrasi-Bisnis-Amri Nur Rahmat

Kabar24.com, MAKASSAR - Industri perhotelan Makassar diproyeksikan tidak mengalami pertumbuhan berarti seiring dengan pasokan kamar yang jauh di atas permintaan yang cenderung stagnan.

Ketua PHRI Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan gencarnya pembangunan hotel di Makassar dalam beberapa tahun terakhir cenderung abai kondisi pasar yang masih tertahan sebagai imbas dari berbagai faktor.

Dia menguraikan, jumlah kamar hotel di Makassar saat ini telah mencapai 15.122 unit yang terdiri dari ratusan hotel berklasifikasi bintang dan dinilai telah mengalami kelebihan pasokan atau oversupply.

"Tahun depan bakal stagnan dan bahkan ada indikasi penurunan, kondisi pasar 2016 akan berlanjut. Belum lagi oversupply maupun pasar yang lesu," katanya kepada Bisnis, Rabu (30/11/2016).

Secara terperinci, Anggiat menyebut kelebihan pasokan kamar hotel yang terjadi di Makassar berada pada kisaran 15% hingga 20% atau kelebihan sekitar 3.000 unit kamar dan bakal terus membengkak seiring dengan masih adanya hotel yang bersiap beroperasi pada tahun depan.

Dengan kondisi demikian, lanjutnya, asosiasi berharap agar Pemerintah Kota Makassar tetap memberlakukan kebijakan moratorium agar pembengkakan angka oversupply kamar hotel tidak terjadi secara signifikan.

Sekedar diketahui, Pemkot Makassar sejak awal tahun lalu memberlakukan kebijakan moratorium perizinan pembangunan hotel secara terbatas yang diperuntukkan hotel dengan klasifikasi bintang tiga ke bawah yang diharapkan mampu menjaga industri tetap kompetitif.

Di sisi lain, Anggiat juga berharap agar pemerintah kota lebih agresif dalam mengadakan event pariwisata skala besar yang bisa mendongkrak angka kunjungan wisatawan sebagai salah satu upaya strategis mendorong tingkat keterisian kamar atau okupansi.

Adapun pada tahun ini, kondisi perhotelan Makassar yang sebagian besar bertumpu pada MICE relatif sama dengan tahun lalu terlebih adanya pemangkasan anggaran oleh Kementerian Keuangan yang berimbas pada anggaran perjalanan maupun rapat instansi-instansi pemerintah.

"Sebagai gambaran, hingga kuartal III/2016 okupansi kami secara kumulatif mencapai 59,8% naik tipis dibandingkan dengan tahun lalu 58%. Sebenarnya kami perkirakan akan ada pemulihan yang signifikan, tetapi ternyata tidak bergerak banyak karena ada pemangkasan anggaran salah satunya," papar Anggiat.

Sebelumnya, Pemkot Makassar menyatakan moratorium izin hanya berlaku untuk pembangunan hotel bintang tiga ke bawah masih dibatasi karena banyaknya pelaku usaha yang bermain di kelas tersebut.
 
"Kita masih butuh hotel kelas bintang lima dan empat, sedangkan sudah sangat banyak pengusaha hotel yang bermain di kelas bintang tiga ke bawah," kata Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto beberapa waktu lalu.
 
Pada awal 2015 lalu moratorium tersebut berlaku untuk seluruh segmen hotel, tetapi pada awal 2016 kemudian direvisi dengan merelaksasi pemberian izin pembangunan hotel kepada hotel dengan klasifikasi bintang lima dan empat di Makassar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper