Bisnis.com, PEKANBARU - Pemkot Pekanbaru mendukung pengembangan ekonomi kreatif di daerahnya lewat pembentukan dinas ekonomi kreatif.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan saat ini belum ada satuan kerja resmi yang menangani ekonomi kreatif di wilayah kerja pemkot tersebut.
"Di Pekanbaru sekarang belum, kalau di pusat sudah ada Bekraf dan provinsi ada Disparekraf, rencananya di 2017 akan disiapkan satuan kerja atau unit menangani ekonomi kreatif di sini," katanya di Pekanbaru, Rabu (23/11).
Ingot mengakui hingga saat ini pemkot belum memiliki peta jalan (roadmap) pengembangan ekonomi kreatif di ibu kota Provinsi Riau tersebut.
Karena itu, Pekanbaru juga belum menentukan lini utama bisnis kreatif yang akan dikembangkan, di tengah banyaknya sektor usaha kreatif terus dijalankan masyarakat setempat.
Untuk itu, Disperindag terus mendorong komunikasi aktif dari pelaku usaha agar bersama-sama menyiapkan arah pengembangan industri kreatif di daerahnya.
"Karena itu forum komunikasi dan diskusi harus diperbanyak agar kegiatan dan usaha industri kreatif Pekanbaru dapat terus berkembang dan tumbuh," katanya.
Sementara itu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Pekanbaru mengklaim telah lama mendukung pengembangan usaha industri kreatif yang masuk pada segmen mikro kecil.
Area Head Bank Mandiri Pekanbaru Agus Sanjaya mengatakan industri kreatif erat kaitannya dengan e-commerce atau bisnis online yang sudah lama didukung bank pelat merah tersebut.
"Kami sudah lama mendukung industri kreatif, termasuk di Pekanbaru. Program nyata yang terus berlanjut salah satunya wirausaha muda Mandiri," katanya.
Dalam waktu dekat program ini kata dia juga akan dilaksanakan di Pekanbaru dengan diawali pelatihan bagi pengusaha pemula, dan mendatangkan pengusaha sukses serta motivator ternama.
Lewat kegiatan ini, pihaknya membuktikan sudah banyak pengusaha muda dan kreatif bisa menjadi teladan serta role model pengembangan industri kreatif di Tanah Air.
Adapun menurut data Bank Mandiri Area Pekanbaru hingga akhir Oktober 2016, pihaknya sudah menyalurkan kredit mikro senilai Rp897 miliar, atau tumbuh 17,4% dibandingkan periode sama tahun lalu.
