Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO ANTI-TRUMP: Ribuan Mahasiswa AS Turun ke Jalan

Aksi demo menentang Donald Trump memasuki pekan kedua, ribuan mahasiswa meninggalkan ruang kuliah dan meneriakkan kalimat Dia bukan presiden saya di seluruh negara bagian.
Presiden Terpilih AS Donald Trump/Reuters
Presiden Terpilih AS Donald Trump/Reuters

Kabar24.com, JAKARTA—Aksi demo menentang Donald Trump memasuki pekan kedua, ribuan mahasiswa meninggalkan ruang kuliah dan meneriakkan “Dia bukan presiden saya” di seluruh negara bagian.

Aksi protes terakhir mengarah pada kritikan terhadap ditunjuknya tokoh aliran kanan Stephen Bannon sebagai kepala kebijakan strategis di Gedung Putih. Banyak pendemo yang khawatir pengangkatan pria itu akan memberi tempat istimewa bagi gerakan nasionalis kulit putih di Gedung Putih.

The Los Angeles Unified School District memperkirakan 4.000 mahasiswa keluar dari ruang kelas untuk menggelar aksi protes atas terpilihnya Trump. Seperti diketahui, dalam kampanyenya, Trump berjanji akan mendeportasi imigran yang tidak punya dokumen selain akan membangun tembok pembatas antara AS dan Meksiko.

Sedangkan sejumlah pejabat dari Seattle Public Schools menyatakan sekitar 5.000 mahasiswanya keluar dari ruang kuliah untuk bergabung dengan pelaku aksi demo.

Pejabat di Portland, Maryland, dan San Francisco Bay Area mengaku ratusan anak muda juga ikut menggelar aksi protes.

Puluhan ribu orang berunjuk rasa damai di sejumlah kota mulai dari New York sampai Los Angeles menyusul kemenangan Trump atas Hillary Clonton yang sebelumnya diunggulkan akan terpilih jadi presiden AS.

Lebih dari 100 orang ditahan akibat aksi protes di Oregon, menurut laporan polisi sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (15/11/2016).

Para pendemo di kota Portland memblokir jalan pada akhir pekan lalu dan melempari polisi dengan benda apa pun. Tindakan tersebut lantas direspons dengan semprotan bubuk lada oleh aparat keamanan.

Sejumlah lembaga swadaya masyarakat melaporkan tindak kejahatan terhadap kelompok minoritas termasuk serangan terhadap seorang wanita Muslim.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper