Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Macet Akhir Pekan, DLLAJ Bogor Kewalahan Atur Lalu Lintas

Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor kewalahan mengatur lalu lintas kendaraan dari dan menuju Kota Bogor di akhir pekan.
Kendaraan memadati jalur pintu keluar tol Gadog menuju Puncak, Kabupaten Bogor./Antara
Kendaraan memadati jalur pintu keluar tol Gadog menuju Puncak, Kabupaten Bogor./Antara

Bisnis.com, BOGOR - Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kota Bogor kewalahan mengatur lalu lintas kendaraan dari dan menuju Kota Bogor di akhir pekan. 

Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Rakhmawati mengakui pihaknya kewalahan mengatur lalu lintas kendaraan dari dan menuju Kota Bogor pada akhir pekan. Menurutnya, personel yang ada telah ditugaskan mengatur lalu lintas di 30 titik kemacetan seperti di Jembatan Merah dan Gunung Batu. 

Namun, tingginya volume kendaraan yang melintasi beberapa titik di Bogor tak bisa terselesaikan karena kekurangan personel. Saat ini, terdapat 30 personel yang menghalau kemacetan di 30 titik. Sementara, volume kendaraan roda empat yang melewati jalan-jalan raya di Bogor menyentuh angka 120.000. Dengan demikian, titik lain seperti di Tajur tak bisa tersentuh oleh para personel.

"Kami kan punya personel 30, titik macet benar-benar full. 30 itu sudah [ditempatkan] di Jembatan Merah, Gunung Batu juga stuck," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Sabtu (5/11/2016) malam.

Rakhmawati menuturkan penambahan volume kendaraan di Tajur terjadi karena arus kendaraan menuju Puncak telah dialihkan. Berkat tingginya volume kendaraan di Puncak, Jalan Raya Tajur harus turut memikul beban. Alhasil, kemacetan pun tak terelakkan. 

 

"Kalau puncak sudah ditutup semua diarahkan ke Tajur, kota Bogor. Volumenya itu sudah sangat luar biasa."

 

Dia pun menyebut kemacetan di setiap akhir pekan harus dirasakan hingga akhir tahun ini karena pihaknya belum bisa menambah personel. Pasalnya, baru pada 2017 pihaknya merealisasikan penambahan personel sebanyak 150 orang untuk menertibkan lalu lintas. 

 

"Baru 2017 kami mau menambah 150 personel," katanya.

 

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, Sabtu (5/11), kendaraan dari arah Bogor dan Ciawi yang melintasi Jalan Raya Tajur terlihat padat. Bahkan, di beberapa titik seperti di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tajur, empat ruas jalan dipenuhi kendaraan dari arah Bogor yakni dua ruas untuk kendaraan roda empat dan dua ruas lagi diisi kendaraan roda dua. 

 

Pengemudi kendaraan hanya bisa memacu kecepatan di angka 5 kilometer per jam hingga 10 kilometer per jam hingga akhirnya harus kembali menanti dalam antrean sambil saling berbalas klakson. Parahnya kemacetan bahkan membuat para penumpang dari angkutan umum kesulitan untuk mendapatkan ruang di antara para pengendara sepeda motor. 

 

Pengemudi angkutan umum pun memilih untuk menurunkan penumpangnya daripada harus melanjutkan perjalanan. Seperti Rohmat, salah seorang pengemudi angkutan umum yang hanya mengantarkan penumpang hingga SPBU Tajur. Menurutnya, kemacetan telah terjadi sejak pukul 12.00 namun belum ada petugas setempat yang menertibkan lalu lintas dengan menerapkan buka tutup jalur.

 

"Ini sudah dari jam 12. Seharusnya kalau ada petugas, ini ada jalur yang ditutup dulu, biar bisa jalan," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper