Kabar24.com, JAKARTA - Meningkatnya kepercayaan publik kepada pemerintah, di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dunia, menunjukkan program-program pembangunan pemerintah mendapat dukungan masyarakat.
Demikian dikatakan oleh Juru Bicara Partai Golkar Nurul Arifin merujuk hasil survei sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menunjukkan bahwa kepercayaan publik kepada pemerintah naik tajam dari 50,6 % menjadi 66,5%.
Menurutnya, meningkatnya kepercayaan rakyat kepada Jokowi juga tidak lepas dari konsolidasi politik yang dilakukukannya dalam dua tahun belakangan. "Pemerintah berhasil mengajak parpol-parpol untuk ikut mendukung pemerintahan dengan segala program pembangunannya," ujarnya.
Menurut Nurul, Partai Golkar juga berkomitmen menjaga momentum tingginya kepercayaan rakyat kepada Pemerintahan Presiden Jokowi-JK tersebut dengan berbagai cara.
Jokowi berhasil melakukan konsolidasi dan penggalangan kekuatan politik yang tadinya tidak mendukung menjadi bergabung mendukung pemerintahannya, ujarnya.
Demikian juga halnya dengan Partai Golkar yang kini berada dalam kabinet.
"Golkar sebagai pemenang kedua pemilu legislatif 2014 dengan 14,75% dengan 91 kursi DPR memegang peranan penting atas konsolidasi politik Jokowi," kata Nurul.
Dia mengakui bahwa setelah dua tahun dilanda konflik internal, pada bulan Mei 2016 Partai Golkar melaksanakan Munaslub yang menghasilkan keputusan politik yang strategis.
Salah satu keputusan itu adalah Golkar mendukung pemerintahan dan menjagokan Jokowi menjadi capres Partai Golkar pada Pilpres 2019 yang akan datang.
Golkar dengan kepemimpinan Ketua Umum Setya Novanto, lanjut Nurul, telah melakukan terobosan politik yang cepat dengan mengkonsolidasikan organisasi Golkar.
Konsolidasi itu terutama dilakukan oleh kader-kader terbaik yang berada di parlemen maupun di eksekutif untuk mendukung program pemerintah dan mempublikasikan keberhasilan program pemerintah.
"Dukungan Golkar kepada pemerintahan Jokowi ingin membuktikan bahwa Golkar bersungguh-sungguh bekerja untuk kepentingan rakyat dan bangsa," katanya.