Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BMKG: 14 Titik Panas Muncul di Riau

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan 14 titik panas muncul di Provinsi Riau setelah beberapa hari terakhir nihil.
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi
Titik api pemicu kebakaran hutan dan lahan./Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan 14 titik panas muncul di Provinsi Riau setelah beberapa hari terakhir nihil.

"Titik panas pagi ini di Sumatera terdeteksi satelit bertahan sejak kemarin atau Ahad (4/9/2016) sore 31 titik, 14 titik diantaranya berada di Riau," papar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin (5/9/2016).

Padahal, lanjutnya, kemarin sore atau malam tadi, terpantau hujan turun pada sebagian wilayah di Provinsi Riau dengan intensitas ringan hingga sedang seperti Pangkalan Kerinci dan sekitarnya di Pelalawan 40 milimeter (mm).

Lalu Selat Panjang di Kepulauan Meranti terpantau 19 mm, Bangkinang di Kampar 14,9 mm, Dumai 15 mm, Koto Kampar di Kampar 9,2 mm, Rengat di Indragiri Hulu 8,3 mm dan Pekanbaru 3,2 mm.

Untuk jarak pandang berbagai darah di Riau seperti Pelalawan pagi ini terpantau empat kilometer (km) dengan potensi hujan dan petir, di Dumai lima km dengan kondisi udara kabur, di Rengat lima km dengan potensi hujan dan Pekanbaru 10 km.

Slamet melanjutkan 14 titik panas di Riau itu tersebar di tujuh kabupaten yakni Rokan Hulu lima titik, Pelalawan dua titik, Bengkalis Kampar, Rokan Hilir, Siak dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik.

Dari jumlah total titik panas tersebut, ucapnya, terdapat dua daerah terdeteksi oleh satelit empat titik api karena memiliki tingkat kepercayaan lebih dari 70 persen atau berpotensi karlahut.

"Empat titik api tersebut berada di Rokan Hulu tiga titik dengan masing-masing di Rambah, Rokan IV Koto dan Tambusai. Satu titik lagi berada di Bengkalis tepatnya di Bantan," ucapnya.

Ke-31 titik panas terdeteksi satelit berada di Pulau Sumatera, terpantau terdapat pada lima provinsi selain di Riau dengan jumlah 14 titik panas.

"Yakni Lampung terpantau enam titik, Sumatera Barat lima titik, Sumatera Selatan tiga titik, Sumatera Utara dua titik dan Bangka Belitung satu titik," beber Slamet.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar pekan lalu mengaku saat ini kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi pada sejumlah wilayah di Tanah Air, namun tidak separah dibanding tahun 2015.

Siti menuturkan jumlah titik panas tercatat secara nasional berkurang 70 hingga 90 persen dari periode yang sama tahun lalu yakni dari 8.247 menjadi 2.356 titik.

Penurunan titik panas tersebut terjadi di Riau dan Kalimantan Tengah. Tahun 2015 terdapat 1.292 titik panas di Riau. Di provinsi tersebut baru tercatat 317 titik tahun ini.

Sedangkan di Kalimantan Tengah, dari 1.137 titik panas tahun lalu, turun menjadi 56 titik panas pada tahun 2016.

"Penurunan titik panas tidak lepas dari upaya tiada henti tim terpadu di lapangan," ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper