Kabar24.com, MANILA— Sekitar 1.800 orang yang diduga terlibat dalam peredaran narkoba dilaporkan tewas dalam program pemberantasan narkoba oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte sejak dia menjabat.
Seperti dikutip dari Reuters, Senin (22/8/2016), Kepala Kepolisian Filipina Ronald Dela Rosa mengatakan pada komite Senat yang menginvestigasi pembunuhan di luar hukum bahwa sekitar 712 pengedar dan pengguna narkoba telah terbunuh dalam operasi polisi.
Pihak kepolisian juga menginvestigasi 1.067 pembunuhan yang dilakukan oleh orang di luar kepolisian terkait peredaran obat terlarang di negeri tersebut.
PBB mendesak Filipina untuk menghentikan tindakan pembunuhan di luar hukum bagi orang-orang yang diduga terlibat narkoba. Jumlah orang yang tewas terkait kasus narkoba meningkat tajam sejak Duterte menjadi presiden dan berjanji akan membersihkan negara tersebut dari peredaran obat terlarang.
Sebelumnya, Presiden Duterte yang kesal akan seruan PBB mengancam akan keluar dari badan internasional tersebut dan membentuk badan baru bersama China dan negara-negara di Afrika.