Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BOM TURKI: Ini Jumlah Terbaru Korban Bom Bunuh Diri di Pesta Pernikahan di Turki

Data terakhir jumlah korban meninggal dilaporkan mencapai 30 orang. Angka ini terus meningkat dibanding informasi sebelumnya yang menyebutkan 27 orang tewas.
Ilustrasi: Seorang perempuan meletakkan karangan bunga di lokasi serangan bom bunuh diri di jalan Istiklal, lokasi pusat perbenjaaan dan kawasan yang ramai dikunjungi turis, di pusat kota Istanbul, Turki (20/3/2016)./Reuters
Ilustrasi: Seorang perempuan meletakkan karangan bunga di lokasi serangan bom bunuh diri di jalan Istiklal, lokasi pusat perbenjaaan dan kawasan yang ramai dikunjungi turis, di pusat kota Istanbul, Turki (20/3/2016)./Reuters

Kabar24.com, ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuding ISIS berada di balik aksi bom bunuh diri pada sebuah pesta perkawinan di salah wilayah negeri itu.

Erdogan, seperti dilansir Reuters, Minggu (21/8/2016) mengutuk serangan tersebut. Insiden tersebut terjadi ketika sekelompok orang merayakan sebuah pesta pernikahan.

Data terakhir jumlah korban meninggal dilaporkan mencapai 30 orang. Angka ini terus meningkat dibanding informasi sebelumnya yang menyebutkan 27 orang tewas.

Mengutip keterangan pihak berwenang di Turki, BBC menyebutkan korban meninggal setidaknya mencapai 30 orang dan 94 lainnya mengalami luka.

Sebelum itu, korban tewas dikabarkan mencapai 22 orang, sedang jumlah korban luka tetap di angka 94.

Aksi bom bunuh diri itu terjadi di sebuah pesta pernikahan di kawasan Gaziantep, Turki, Sabtu, demikian dinyatakan kantor gubernur secara tertulis.

Wakil Perdana Menteri Turki, Mehmet Simsek, sebelumnya menyebutkan serangan itu diduga keras dilakukan oleh seorang pembawa bom bunuh diri, sementara politisi partai yang berkuasa lainnya menyebut kelompok Negara Islam atau ISIS berada di belakang aksi berdarah ini.

Serangan ini adalah aksi terbaru dari serentetan tindak kekerasan dalam sepekan yang melanda kawasan tenggara Turki di mana komunitas Kurdi tinggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : BBC/Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper