Kabar24.com, JAKARTA—Dalam pidato pertama sejak perombakan tim kampanyenya, Trump menyampaikan penyesalan atas retorika atau kalimat-kalimatnya yang telah membuat orang sakit hati.
“Terkadang di tengah panasnya perdebatan dan pembicaraan terkait beragam isu, anda lupa untuk memilih kata yang tepat atau mengucapkan hal-hal yang salah. Saya telah melakukan hal itu dan saya menyesal” ujar calon Presiden AS dari Partai Republik tersebut seperti diberitakan Bloomberg, Jumat (19/8/2016).
Namun, dalam pidatonya tersebut Trump juga menyebutkan bahwa dirinya akan selalu menyuarakan kebenaran. Trump menyampaikan perasaan iba dan penyesalannya serta bahasa baru dalam visinya yang disebut untuk masa depan baru yang penuh kejujuran, keadilan dan kesempatan.
Kalimatnya tersebut menjadi sebuah tanda adanya perubahan dalam diri kandidat yang telah menjungkir balikkan sistem perpolitikan Amerika dengan kata-katanya yang kelewat tidak bermoral.
Trump mengubah metode pendekatannya seiring dengan poling nasional yang menunjukkan dia tertinggal dari rivalnya Hillary Clinton. Pernyataan tersebut juga disampaikan tepat sehari setelah dia mempromosikan Kellyanne Conways sebegai manajer kampanye yang baru dan menggaet ahli strategi berlatar belakang veteran konservatif, Stephen Bannon sebagai kepala Eksekutif.
Namun, Wakil Direktur Komunikasi Clinton, Christina Reynold, dalam tanggapannya menyebutkan Trump perlu untuk menjabarkan lebih jauh lagi alasan permintaan maafnya.
“Permintaan maaf malam ini tidak lebih dari sekedar frasa yang ditulis dengan baik jika dia tidak memberitahu bagian mana dari sikapnya seperti intimidasi, dan komentar memecah belah yang benar-benar dia sesali dan akhirnya berubah sepenuhnya. Sejak dia memulai kampanyenya 482 hari yang lalu, Trump telah menghina orang tanpa rasa malu dan penyesalan” katanya.