Kabar24.com, JAKARTA – Calon presiden AS dari Partai Demokrat, Hillary Clinton unggul dari lawannya Donald Trump dari Partai Republik hingga di atas 7%, berdasarkan hasil survei Reuters/Ipsos setelah pada Kamis lalu kemenangannya hanya kurang dari 3%.
Perubahan peta persaingan itu terjadi saat Trump berjuang memperbaiki cara kampanyenya menyusul sejumlah kontroversi. Trump dalam sejumlah pernyataannya sering bernada menyerang pihak lawan.
Sekitar 42% pemilih cenderung memilih Hillary dan sekitar 35% lebih memilih Trump, menurut hasil polling Online pada 4 sampai 8 Agustus lalu dengan menggunakan 1.152 sampel pemilih.
Tingkat kepercayaan hasil survei itu pada interval plus atau minus 3%. Sedangkan pemilih lainnya menyatakan tidak memberi pendapat sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (10/8/2016).
Hasil survei itu mencerminkan penurunan dukungan kepada Trump sekaligus mendongkrak suara Hillary. Pada Kamis lalu posisinya 42% untuk Hillary dan 39% untuk Trump.
Trump memicu perpecahan di tubuh partainya pada Senin lalu. Mantan agen CIA, Evan McMullin mengumumkan akan maju sebagai kandidat independen untuk menyaingi Trump dengan basis kalangan Republiken konservatif. Sedangkan Senator Susan Collins dari Partai Republik menyatakan tidak akan memilih Trump.