Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

139 Bahasa Daerah Terancam Punah

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dadang Sunendar mengatakan, sebanyak 139 bahasa daerah di Indonesia saat ini statusnya terancam punah.
Ilustrasi bahasa daerah/Antara
Ilustrasi bahasa daerah/Antara

Kabar24.com, BANDUNG - Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dadang Sunendar mengatakan, sebanyak 139 bahasa daerah di Indonesia saat ini statusnya terancam punah.

"Di Badan Bahasa kami itu yang terindetifikasi baru 617 bahasa. Jumlahnya lebih dari 700 bahasa. Dan jumlah yang terancam punah, di data kami 139 (bahasa)," kata Dadang Sunendar, usai menghadiri Kongres Bahasa Daerah Nusantara, di Gedung Merdeka Bandung, Selasa (2/8/2016).

Dia menuturkan, dari 617 bahasa yang telah diidentifikasi oleh Badan Bahasa Kemendiknas, sebanyak 15 bahasa daerah statusnya dinyatakan punah.

"Bahkan kalau di luar negeri mungkin datanya beda lagi, tapi yang kami pegang itu dari Badan Bahasa," kata dia.

Dikatakan, kondisi hampir punahnya bahasa daerah yang ada di Indonesia disebabkan berbagai macam faktor seperti sikap penutur bahasa itu sendiri terhadap bahasa daerahnya.

Menurut dia, berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah agar keberadaan bahasa daerah bisa tetap lestari atau ada seperti dengan mengimplementasikan UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

"Di dalam UU 24/2009 ini dinyatakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam hal ini Kemendikbud wajib menjaga dan melestarikan sastra daerah," kata dia

Oleh karena itu, ia menyambut baik pelaksanaan Kongres Bahasa Daerah Nusantara Pertama yang digagas oleh Pemprov Jawa Barat dan Yayasan Kebudayaan Rancage serta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.

"Bagi saya kegiatan ini memiliki makna, diharapkan bisa mengukir sejarah agar kita semua, khususnya generasi muda bisa tetap mempertahankan bahasa daerah masing-masing," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper