Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sengketa Laut China Selatan: China Desak Partai Pendukung Donald Trump Tidak Asal Tuduh

Pemerintah China secara umum menghindari komentar langsung terkait pemilu Amerika karena khawatir terlihat ikut campur kendati pada April lalu Menteri Keuangan China Lou Jiwei menyebut calon presiden dari Partai Republik Donald Trump seorang yang irasional karena ide tarif impor barang dari China.nn
Calon presiden AS Donald Trump./REUTERS
Calon presiden AS Donald Trump./REUTERS

Kabar24.com,BEIJING— Kementerian Luar Negeri China mendesak Partai Republik Amerika, tempat Donald Trump bernaung, untuk berhenti membuat tuduhan tak berdasar terhadap China dan landasan partainya.

Partai Republik menyebut China melakukan genosida budaya di Tibet dan klaim menggelikan di Laut China Selatan.

Pemerintah China secara umum menghindari komentar langsung terkait pemilu Amerika karena khawatir terlihat ikut campur kendati pada April lalu Menteri Keuangan China Lou Jiwei menyebut calon presiden dari Partai Republik Donald Trump seorang yang irasional karena ide tarif impor barang dari China.

Dalam sebuah pernyataan berbahasa Inggris yang dicetuskan via lembaga berita resmi Xinhua pada Kamis (21/7/2016) kementerian luar negeri menyebutkan partai Republik melancarkan tuduhan terhadap China terkait isu Taiwan, perdagangan dan Laut China Selatan. Kementerian tersebut juga menyebutkan bahwa partai Trump mengganggu politik dalam negeri China.

“Semua partai politik di Amerika Serikat harus melihat pekembangan China secara objektif dan rasional dan mengerti dengan benar isu yang muncul dalam hubungan bilateral. Kami berharap partai yang bersangkutan menghentikan tuduhan tidak berdasar mereka terhadap China serta gangguan atas politik dalam negeri China dan berkontribusi lebih besar terhadap kepercayaan bilateral dan kerjasama,” kata kementerian tersebut, Kamis (21/7/2016).

Partai Trump beberapa waktu lalu menyebut China menyerukan klaim tidak masuk akal di Laut China Selatan untuk mengalihkan perhatian rakyatnya dari masalah ekonomi dan genosida budaya di Tibet dan Xianjiang serta menegaskan kembali komitmen untuk menjual senjata kepada pemerintah Taiwan.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper