Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus memacu klasterisasi cabai di beberapa kabupaten/kota guna melakukan stabilisasi harga serta memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kepala Bidang Produksi Hortikultura Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jabar Obas Firmansyah mengatakan pengembangan cabai di Jabar hampir ditanam di setiap kabupaten/kota. Namun untuk pengembangan yang memiliki potensi untuk diklusterkan pada 2016 tidak seluruh kabupaten/kota mendapatkannya.
"Hanya 14 kabupaten yang mendapatkan bantuan cabai merah seluas 630 hektare (ha) serta cabai rawit 465 ha," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (30/6). Bantuan fasilitas tersebut berupa stimulan untuk sarana produksi senilai Rp28.000.000/ha yang tujuannya untuk memenuhi luas tanam pada bulan-bulan yang kurang.
Dia mengharapkan, adanya bantuan tersebut membantu petani dalam mengatasi gagal panen yang kerap memicu kerugian. "Petani memang selalu merugi di saat kondisi gagal panen akibat cuaca tidak menentu."
Di samping itu, bedasarkan data tanam untuk cabai merah diprediksi produksi di Jabar bulan Juni 23.203 ton. Sedangkan jumlah kebutuhan Jabar hanya mencapai 6.946 ton. Artinya, masih surplus Juni 16.257 ton.
Kemudian untuk bulan Juli produksi panen Jawa Barat mencapai 21.806 ton, dengan kebutuhan 6.946 ton. Sehingga Jabar memiliki surplus di Juli seanyak 14.862 ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel