Kabar24.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban hilang yang tertimbun longsor di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan pada Senin (20/6/2016) sekitar pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, tim SAR gabungan menemukan lagi 4 korban dalam kondisi meninggal dunia.
"Tiga orang ditemukan di Desa Donorati Kecamatan Purworejo dan satu orang ditemukan di Desa Caok/Karangrejo, Kecamatan Loano. Dengan demikian total korban bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah adalah 47 tewas dan 15 orang hilang," ujarnya, seperti siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (20/6/2016).
Menurutnya pencarian korban difokuskan di Desa Donorati yang diperkirakan masih ada 6 orang hilang dan di Desa Caok/Karangrejo ada 8 orang.
Sementara itu di Desa Jelog Kecamatan Kaligesing masih ada satu orang hilang. Sekitar 250 personil Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, PMI, Tagana, SKPD, NGO, relawan masyarakat mencari korban hilang di Desa Dorowati.
"Akses jalan yang sebelumnya tidak bisa dilalui, saat ini sudah diperbaiki sehingga 3 alat berat dapat membantu pencarian korban," ujarnya.
Menurutnya kondisi tanah labil dan potensi longsor susulan masih tinggi jika hujan di bagian hulu. Sedangkan di Desa Caok/Karangrejo tim SAR gabungan berjumlah sekitar 200 personil terus melakukan pencarian korban.
Kepala BNPB, Willem Rampangilei, bersama Bupati Purworejo, Ketua Komisi 8 DPR RI, dan pejabat BNPB di lokasi longsor di Purworejo untuk mendampingi BPBD dalam penanganan darurat.
"Operasi SAR ditetapkan hingga 7 hari ke depan (24/6/2016) sesuai ketentuan yang ada. Jika diperlukan masa pencarian dapat diperpanjang," terangnya.
Menurutnya daerah longsor yang terjadi di Purworejo, Kebumen dan Banjarnegara merupakan daerah rawan sedang hingga tinggi longsor.
Adanya pemicu hujan lebat menyebabkan longsor terjadi dan menimbulkan korban jiwa. "Perlu ada upaya mitigasi stuktural dan non struktural untuk melindungi masyarakat dari bahaya longsor," ujarnya.