Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bentrok Tolak Tambang Batu Bara Bawah Tanah: 200 Polisi Bengkulu Siaga

Kepolisian Daerah Bengkulu menyiagakan 200 personel polisi di Desa Lubuk Unen Baru, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu pascabentrok antara ratusan warga penolak aktivitas tambang batu bara milik PT Citra Buana Seraya dengan aparat kepolisian.
Polisi bersenjata bersiaga di sekitar lokasi tambang batu bara milik PT Cipta Buana Seraya (CBS) pascaaksi unjuk rasa pada Sabtu (11/6) lalu, di Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, Minggu (12/6). Sebelumnya, delapan orang warga terluka tembak dan satu orang anggota polisi mendapat perawatan akibat luka bacok saat aksi unjuk rasa penolakan tambang bawah tanah./Antara-David Muharmansyah
Polisi bersenjata bersiaga di sekitar lokasi tambang batu bara milik PT Cipta Buana Seraya (CBS) pascaaksi unjuk rasa pada Sabtu (11/6) lalu, di Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, Minggu (12/6). Sebelumnya, delapan orang warga terluka tembak dan satu orang anggota polisi mendapat perawatan akibat luka bacok saat aksi unjuk rasa penolakan tambang bawah tanah./Antara-David Muharmansyah

Kabar24.com,  BENGKULU - Bentrokan ratusan warga dengan aparast kepolisian di Bengkulu Tengah menyisakan ketegangan.

Kepolisian Daerah Bengkulu menyiagakan 200 personel polisi di Desa Lubuk Unen Baru, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu pascabentrok antara ratusan warga penolak aktivitas tambang batu bara milik PT Citra Buana Seraya dengan aparat kepolisian.

"Selama tujuh hari ke depan, sebanyak 200 personel bersiaga di sini sampai kondisi benar-benar kondusif," kata Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Pol M Ghufron di sela meninjau lokasi bentrok di Desa Lubuk Unen, Minggu (12/6/2016).

Bentrok antara warga yang menuntut penutupan operasi tambang bawah tanah atau "underground" dengan aparat kepolisian itu terjadi pada Sabtu (11/6) siang.

Warga dari 12 desa di Kecamatan Sindang Merigi dan Kecamatan Sindang Kelingi, Bengkulu Tengah mencoba masuk ke kamp perusahaan yang berada di Desa Lubuk Unen Baru.

Saat anggota polisi berupaya menghadang warga yang bergabung dalam Forum Rejang Gunung Bungkuk memasuki lokasi pertambangan, kericuhan pecah.

Akibatnya, dari catatan warga, delapan orang warga sipil tertembak. Empat orang atas nama Marta Dinata, Yudi, Alimuan dan Badrin harus dilarikan ke rumah sakit.

Seorang korban tertembak di bagian perut atas nama Marta Dinata masih dalam kondisi kritis.

Korban jatuh tidak hanya dari pihak warga, seorang anggota polisi juga mengalami luka cukup serius dan masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.

Meski dalam peristiwa tersebut sejumlah warga tertembak, Kapolda menilai tindakan para personel kepolisian sudah sesuai prosedur.

"Nanti akan didalami bagaimana kericuhan bisa pecah, kepolisian punya rekaman video," ucapnya.

Penolakan warga 12 desa terhadap aktivitas pengerukan batu bara di wilayah itu sudah berlangsung cukup lama. Pada April 2016, ratusan warga sudah mendatangi kantor bupati setempat untuk meminta pemerintah menutup pertambangan itu.

"Kami khawatir dampak galiannya akan merusak kebun dan membuat desa kami ambles," kata Ketua Forum Rejang Gunung Bungkuk, Nurdin.

Menurut Nurdin, wilayah Bengkulu yang rawan gempa semakin membuat warga khawatir dengan pengeboran yang dinilai akan mempengaruhi struktur tanah di wilayah mereka.

Tuntutan warga yang belum ditindaklanjuti pemerintah daerah membuat aksi unjuk rasa terus berlanjut. Puncaknya, Sabtu (11/6) warga mendatangi lokasi penambangan untuk menutup aktivitas tambang itu dan berujung bentrok dengan aparat kepolisian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper