Kabar24.com, JAKARTA - Sudah dua puluh satu tahun menetap di Washington DC, Amerika Serikat, seniman asal Bali Nyoman Suadin mengenalkan kebudayaan Indonesia, seperti gamelan dan tari.
Dikutip dari kemdikbud.go.id, Jumat (10/6/2016),di AS, Nyoman Suadin memiliki murid dari berbagai usia mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga mahasiswa. Dia pun memiliki murid-murid di sanggar-sanggar dan lembaga kesenian.
Di Sekolah Dasar Holton Elementary School di Bethesda Maryland sejak 1985, Nyoman selalu mengadakan lokakarya tahunan budaya Bali di acara ‘’Art Day’’. Sekitar 200 anak di sekolah itu berlatih selama tujuh pekan untuk menabuh gamelan dan menari Bali.
Pada tahun ini, materi seni yang ditampilkan dalam “Art Day” di Holton Elementary School adalah Tari Pendet lengkap dengan bokor berisi bunga, serta seni karawitan. Nyoman memilih gamelan angklung untuk mempermudah anak-anak karena lebih ringan, serta suaranya yang bernada slendro empat nada. Instrumen atau alat musik yang digunakan antara lain pemade, jegogan, kendang, gong dan cengceng.
“Anak-anak sangat disiplin berlatih menampilkan budaya Bali. Semangat tersebut dapat dilihat dari gerak seledet mata, ekspresi wajah, agem, tandang yang diperlihatkan mereka layaknya anak-anak di Pulau Dewata walau hanya berlatih tujuh kali. Tidak itu saja, mereka tertarik karena suara gamelan yang terdengar sebagai hentakan atau suara lembut keras,” jelas Nyoman Suadin.
Di tingkat universitas, Nyoman mengajar di Eastman School of Music Rochester, Bard College, University Maryland, dan Swarthmore College. Biasanya dia berangkat pada hari Sabtu dari Washington DC ke New York untuk mengajar di School of Music Rochester dan Bard College sampai hari Senin.
Kemudian, dia pindah lagi ke University Maryland pada hari Selasa. Selanjutnya, pada hari Rabu kembali ke Washington DC untuk mengajar grup karawitan Bali di KBRI Washington DC.