Kabar24.com, JAKARTA— China mempercepat usahanya untuk merancang dan membangun sebuah laboratorium berawak di kedalaman laut guna membantu negara tersebut berburu mineral di Laut China Selatan.
Laboratorium itu juga berpotensi untuk mengakomodasi kegiatan militer di wilayah sengketa tersebut.
Menurut presentasi Kementerian Sains China, lab bawah laut tersebut akan dibangun di kedalaman 3.000 meter di bawah permukaan air. Proyek tersebut dimasukkan dalam rencana ekonomi lima tahun China yang dirilis pada Maret dan menempati posisi kedua pada daftar 100 ilmu pengetahuan dan teknologi prioritas.
Berdasarkan presentasi oleh Kementerian Sains China , baru-baru, ini pihak berwenang memeriksa implementasi proyek tersebut dan memutuskan untuk mempercepat proses pembangunanya..
“Belum pernah ada yang memiliki stasiun di kedalamana semacam ini yang bisa dihuni untuk jangka panjang, tapi hal ini mungkin saja. Kapal selam berawak sudah menjelajahi kedalaman ini selama hampir 50 tahun. Yang menjadi tantangannya adalah pengoperasian dalam jangka waktu berbulan-bulan sekaligus,” Bryan Clark, seorang senior dari Center for Strategic and Budgetary Assessments yang berbasis di Washington seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (8/6/2016).
Sejauh ini, terdapat beberapa rincian umum mengenai proyek lab bawah laut tersebut seperti tenggat waktu, cetak biru, serta perkiraan biaya atau lokasi [lab].
Di bawah presiden Xi Jinping, China menegaskan keberadaannya di Laut China Selatan, salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia. China mengklaim lebih dari 80% wilayah perairan tersebut dan menciptakan pulau buatan seluas 3.200 acre.
Meskipun yang menjadi latar belakang proyek ini adalah niat China untuk memburu sumber daya alam, tetapi presentasi terbaru oleh kementerian China menyebutkan bahwa sarana tersebut akan dibuat dapat bergerak/berpindah dan bisa pula digunakan untuk tujuan militer.
Para analis dari IHS Jane menyebutkan China juga merencanakan jaringan sensor yang disebut Underwater Great Wall Projet (Proyek Dinding Bawah Laut) untuk mendeteksi kapal selam Amerika dan Rusia