Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPATK Sampaikan 39 Analisis ke Penegak Hukum, Kasus Korupsi Dominan

Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 22 HA atau 56,4%
Ilustrasi
Ilustrasi

Kabar24.com, JAKARTA - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyampaikan 39 hasil analisis (HA) ke penegak hukum terkait dugaan pidana pencucian uang dan korupsi.

PPATK menyatakan dari 39 HA terdapat 32 HA yang di antaranya merupakan permintaan penyidik penegak hukum bersangkutan. Selebihnya, demikian lembaga tersebut, tujuh HA merupakan inisiatif dari PPATK.

"Berdasarkan jumlah HA selama periode tersebut, dugaan tindak pidana Korupsi menjadi tindak pidana yang paling dominan, yaitu sebanyak 22 HA atau 56,4%," demikian keterangan PPATK, dikutip Senin (30/5/2016).

Selain itu, terdapat tiga Laporan Hasil Pemeriksaan yang disampaikan kepada penyidik terkait selama Maret.

Sementara itu, terkait putusan pengadilan, berdasarkan data terkini, hingga akhir Maret 2016 terdapat 101 putusan pengadilan terkait TPPU sejak berlakunya UU TPPU yakni 2005.

PPATK sebelumnya melakukan audit khusus kepada sedikitnya 19 pelapor dari pihak bank di antaranya terkait nasabah berisiko tinggi dan transaksi keuangan mencurigakan sepanjang tahun lalu.

Laporan Akhir Tahun 2015 PPATK menyatakan pihaknya melakukan audit khusus kepada 25 pihak pelapor, didominasi sektor perbankan. Berdasarkan UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, audit khusus dilakukan dalam rangka pengawasan PPATK terhadap pihak pelapor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anugerah Perkasa
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper