Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Kaltim di Bawah Nasional

BPS Provinsi Kaltim mencatat pada September 2015 tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Kaltim yang diukur oleh Gini Ratio sebesar 0,32.
Bandara Sultan Aji Muhammad Sepinggan, Balikpapan, Kaltim./Antara
Bandara Sultan Aji Muhammad Sepinggan, Balikpapan, Kaltim./Antara

Kabar24.com, SAMARINDA--Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim mencatat pada September 2015 tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Kaltim yang diukur oleh Gini Ratio sebesar 0,32.

Angka ini sama dengan gini ratio Maret 2015 sebesar 0,32. Angka gini ratio Kaltim ini masih dibawah angka nasional pada September 2015 sebesar 0,40.

Kepala Tata Usaha BPS Provinsi Kaltim, Achmad Zaini mengatakan kondisi tersebut menunjukan bahwa belum terjadi perubahan pemerataan pengeluaran di Kaltim selama periode Maret 2015-September 2015.

Adapun, gini ratio di daerah perkotaan provinsi Kaltim pada September 2015 sebesar 0,32 naik dibanding Maret 2015 sebesar 0,31.

“Sedangkan, gini ratio di daerah pedesaan di Kaltim pada September 2015 sebesar 0,27 turun dibanding Maret 2015 sebesar 0,29. Salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan ini adalah gini ratio,” kata Achmad Zaini, Rabu (20/4/2016).

Lebih lanjut, Achmad Zaini mengatakan nilai gini ratio berkisar antara 0-1. Semakin tinggi gini ratio menunjukan ketimpangan yang semakin tinggi. Angka gini ratio Kaltim pada September 2015 sebesar 0,32 sama dengan provinsi Riau.

Kaltim dan Riau ini masih tinggi gini ratio dibanding gini ratio provinsi Bangka Belitung sebesar 0,27 dan gini ratio provinsi Maluku Utara sebesar 0,29 serta gini ratio provinsi Kalimantan Tengah sebesar 0,30.

“Adapun gini ratio pada September 2015 paling tinggi adalah gini ratio provinsi Papua Barat sebesar 0,43 dan provinsi Jawa Barat sebesar 0,43.  Kemudian, disusul gini ratio provinsi DKI Jakarta sebesar 0,42 dan gini ratio DI Yogyakarta sebesar 0,42," ujar Achmad Zaini.

Data BPS juga mencatat gini ratio di Indonesia sebelumnya pada tahun 2010 tercatat sebesar 0,38 dan meningkat terus Maret 2015 mencapai 0,41. Pada September 2015 gini ratio tercatat sebesar 0,40 menurun 0,01 poin dibandingkan dengan gatio ratio pada Maret 2015 yang sebesar 0,41.

Kondisi ini menunjukan bahwa terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Indonesia selama periode Maret 2015-September 2015.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper