Bisnis.com, JAKARTA— Anak-Anak dilaporkan menderita trauma paska Serangan gempa berkekuatan 6.4 skala Richter di perfektur Kumamoto.
Berdasarkan pantauan Bisnis.com terhadap laman Twitter Kedutaan Besar KBRI di Tokyo @KBRITokyo seorang pengguna twitter bernama Halda Aditya dengan akun @Belgaman menyebutkan sejauh ini belum ada laporan luka fisik anak-anak. Hanya saja anak-anak bertambah sensitif jika mendengar suara keras dan getaran.
“Alhamdulillah belum ada laporan kena fisiknya. Hanya bertambah sensitif kalau dengar suara keras dan getaran,” cuit Halda Aditya dalam percakapan di Twitter dengan @KBRITokyo, Jumat (15/4/2016).
Berdasarkan pantauan akun Twitter, Kedutaan Besar Indonesia Tokyo akan menuju daerah terdampak gempa untuk menyalurkan bantuan besok, Sabtu (16/4/2016).
Guna mengurangi trauma anak-anak rencananya akan diarahkan untuk berkumpul dan bermain bersama karena sekolah diliburkan pasca gempa.
Berdasarkan pantauan dari akun Twitter saat ini Halda Aditya berada di Jepang diantara para warga terdampak gempa.
Berdasarkan laman Kementerian Luar Negeri Indonesia terdapat 204 orang warga negara Indonesia di pefektur Kumamoto. 144 orang merupakan pekerja dan 60 orang mahasiswa/pelajar. Sejauh ini belum ada laporan warga Indonesia yang menjadi korban dalam bencana itu. ()