Kabar24.com, JAKARTA—Wakil Presiden Jusuf Kalla melakukan perjalanan menuju Amerika Serikat untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Nuklir atau Nuclear Security Summit pada 31 Maret-1 April 2016.
Berdasarkan keterangan Sekretariat Wakil Presiden, Delegasi Indonesia pada NSS 2016 itu dipimpin oleh Wapres Kalla yang didampingi perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Perjalanan menuju AS dilakukan Kalla dari London, Inggris, setelah menikmati liburan Paskah dengan keluarga di Negeri Monarki itu pada Sabtu(26/3/2016).
“Selama menghadiri NSS, Wapres akan dijamu santap malah oleh Presiden AS Barack Obama,”demikian keterangan dari laman resmi Setwapres, Senin(28/3/2016).
Selain itu, delegasi juga akan melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan pimpinan negara sahabat, Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF). Kalla juga akan bertemu masyarakat Indonesia di AS.
NSS merupakan inisiatif AS yang diluncurkan pada 12-13 April 2010 di Washington D.C. Inisiatif ini muncul dilatarbelakangi kekhawatiran akan ancaman terorisme terhadap keamanan global, khususnya terkait potensi senjata nuklir dimiliki teroris.
Terkait hal itu, diperlukan pendekatan bersama dan kerjasama antara negara di dunia guna mencegah kemungkinan tersebut serta memperkuat keamanan nuklir.
NSS sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mencapai perlucutan senjata nuklir, non-proliferasi senjata nuklir dan penggunaan energi nuklir untuk maksud damai yang bersifat total dan absolut.
Indonesia meyakini, cara terbaik menghentikan proliferasi nuklir serta menjaga materi nuklir dan radioaktif tidak digunakan untuk tindakan teror adalah dengan mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir.
NSS saat ini beranggotakan 52 negara dan empat organisasi internasional. Pertemuan tingkat kepala negara (KTT) dilakukan setiap dua tahun sekali.
Indonesia telah berpartisipasi pada seluruh rangkaian KTT sejak 2010. NSS 2016 adalah KTT keempat dan merupakan pertemuan tingkat kepala negara yang terakhir.
Momentum proses NSS pasca2016 dan upaya membangun arsitektur global keamanan nuklir akan dijaga dan diteruskan melalui pembentukan rencana aksi PBB, IAEA, Interpol, Global Initiative to Combat Nuclear Terrorism (GICNT), dan Global Partnership Against the Spread of Weapons and Materials of Mass Destruction (GP).