Kabar24.com, HAINAN - China Fortune Land Development, BUMN properti asal China, berkomitmen membangun kawasan industri terintegrasi hunian dengan nilai investasi US$1,5 miliar atau sekitar Rp19,5 triliun dalam lima tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani usai menghadiri pertemuan resmi antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan pimpinan CLFD di Sanya, Provinsi Hainan, China, Rabu (23/3/2016).
"CFLD rencananya izin prinsip membangun kawasan industri yang terintegrasi dengan perumahan. Lokasi di Banten dan Jawa Barat, berpotensi di tempat lain juga,"ujar Franky.
Untuk mewujudkan pembangunan kawasan industri berwawasan lingkungan itu, CFLD menggandeng rekan korporasi lokal di bidang sejenis yakni PT Alam Sutera.
Keduanya melakukan joint venture dan telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dengan nilai investasi awal sebesarUS$500 juta.
Jika kawasan industri terbangun, Franky menilai Indonesia berpotensi mendapat aliran investasi asing China lebih besar lagi. Pasalnya, CFLD akan membawa masuk para mitra kerja (tenant) asal Negeri Panda itu untuk mengembangkan industri manufaktur di Indonesia.
Sebagai gambaran, CFLD memiliki 40 kawasan industri terpadu pada hampir seluruh provinsi di China.
"Bisa dibayangkan kalau satu kawasan ada 100 tenant, kalau 40 berarti ada 4.000-an tenant potensinya,” tuturnya.
CFLD merupakan perusahaan milik negara terbesar yang bergerak di sektor pengembangan kawasan industri, perumahan, dan perkantoran. Perusahaan itu memiliki lahan di seluruh wilayah China dengan luas hampir empat kali luas wilayah Singapura. Saat ini, CFLD memiliki lebih dari 4.000 karyawan.