Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan Politik Tak Bagus, Venezuela Malah Ketagihan Impor Minyak dari AS

Venezuela, pemilik cadangan minyak mentah terbesar dunia, tiba-tiba kecanduan pasokan minyak Amerika Serikat.
Kilang minyak di Puerto Cabello, Venezuela/Reuters-Edwin Montilva
Kilang minyak di Puerto Cabello, Venezuela/Reuters-Edwin Montilva

Bisnis.com, JAKARTA – Venezuela, pemilik cadangan minyak mentah terbesar dunia, tiba-tiba kecanduan pasokan minyak Amerika Serikat.

Petroleos de Venezuela SA (PDVSA), perusahaan minyak BUMN milik Venezuela, telah memesan jutaan barel minyak mentah dari AS seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, Selasa (22/3/2016). Langkah ini menjadi tanda bahwa pencabutan larangan ekspor minyak AS tahun lalu telah mengacaukan pasar energi dunia.

Venezuela selama ini diketahui memiliki hubungan yang kurang bagus dengan AS. Kendati demikian, negara di Amerika Selatan tetap memesan 500.000 barel minyak mentah AS dari trader PetroChina Co Ltd. Jumlah di atas 5,4 juta barel telah dikapalkan setidaknya 1 juta barel pada bulan ini ke perusahaan rafinasi PDVSA yang berlokasi di dekat Curacao.

Kendati memiliki akses terhadap cadagangan minyak terbesar dunia, PDVSA lebih memilih menggunakan minyak mentah ringan dari luar negeri untuk dicampur dengan produksi yang lebih berat. Pada 2015, perusahaan tersebut telah mengimpor sekitar 40.000 barel per  hari dari sejumlah negara termasuk Rusia, Nigeria, dan Angola.

Pada akhir Januari, PDVSA menerima kargo pertama sebanyak 548.000 barel di Curacao. Sedangkan awal bulan ini, perusahan tersebut mengeluarkan tender untuk 12 juta barel minyak mentah untuk periode April – Juni.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan kondisi 2015, di mana Venezuela mengekspor sekitar 800.000 barel minyak setiap hari  ke AS.

Pengamat kebijakan energy dari Rice University di Houston Fransisco Monaldi menilai Venezuela sedang berusaha mencari cara untuk menggunakan minyak mentah AS, bahkan sebelum larangan ekspor itu dicabut. Produksi minyak ringan PDVSA dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan.

“Ini jauh lebih mudah, lebih murah, dan lebih dekat untuk mengimpor minyak mentah dari AS. Para pejabat Venezuela saat ini begitu putus asa, dan mereka sangat pragmatis. Orang-orang ini jelas memilih strategi yang difokuskan pada ekonomi dan isu perdagangan, bukan politik,” kata Monaldi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Avisena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper