Kabar24.com, PEKANBARU- Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi menyebabkan sejumlah wilayah di pesisir Riau diselimuti kabut asap tipis.
Dari data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mendeteksi, kabut asap tipis menyelimuti wilayah pesosor, seperti di Kabupaten Indragiri Hilir, Pelalawan dan lainnya dengan jarak pandang 5 km, Jumat (18/3/2016).
Namun, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman enggan disalahkan. Menurutnya, kabut asap itu bukan dari kebakaran hutan dan lahan, melainkan embun yang terbentuk secara alami.
"Kebakaran hutan dan lahan itu cuma sedikit dan dengan cepat dipadamkan. Saya kira itu cuma kabut biasa, bukan kabut asap akibat karhutla," katanya.
Andi Rachman mengklaim tim Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau bersama pihak perusahaan kehutanan dan perkebunan telah bekerja dengan baik.
Tim telah mengerahkan 1.151 personel TNI untuk melakukan pemadaman dan pencegahan karhutla.
Pemerintah Provinsi Riau mengajukan peminjaman helikopter ke Badan Nasional Penanggulaggan Bencana untuk melakukan water bombing.
Sebelumnya, Singapura mulai resah dengan kebakaran hutan dan lahan yang belakangan ini terjadi di Riau.
Kepala Konsulat Singapura di Kepri dan Riau Gavin Chay sampai berkunjung ke Kantor Gubernur Riau.
“Konsulat Singapura mempertanyakan soal penangan karhutla di Riau. Mereka tidak ingin kabut asap menyelimuti negaranya, seperti yang terjadi tahun lalu,” kata Andi Rachman.
Kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di beberapa wilayah Sumatra.
BMKG menemukan 17 titik panas yang didominasi oleh Riau sebanyak 7 titik dan Aceh 8 titik.
BMKG juga menemukan 1 titik api di Sumatra Barat dan Sumatra Utara.