Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambang Batu Bara Longsor, Karyawan Mitra Indah Lestari Tertimbun

Seorang pekerja PT Mitra Indah Lestari (MIL), Medi tertimbun longsoran tambang batubara di Bukuan Palaran Samarinda, Selasa (8/3/2016) pukul 09.00. Korban merupakan operator alat excavator, sempat meminta tolong ketika tanah dari atas bukit menimpanya.
Suasana pencarian korban longsor tambang batubara di kawasan konsesi milik Energi Cahaya Industritama (ECI), Bukuan Palaran Samarinda, Selasa (8/3/2016). /Bisnis.com
Suasana pencarian korban longsor tambang batubara di kawasan konsesi milik Energi Cahaya Industritama (ECI), Bukuan Palaran Samarinda, Selasa (8/3/2016). /Bisnis.com

Kabar24.com, SAMARINDA -  Seorang pekerja PT Mitra Indah Lestari (MIL), Medi tertimbun longsoran tambang batu bara di Bukuan Palaran Samarinda, Selasa (8/3/2016) pukul 09.00. Korban merupakan operator excavator,  dan sempat meminta tolong ketika tanah dari atas bukit menimpanya.

“Medi berteriak di radio Handtalk (HT) meminta tolong, dirinya sudah tertimbun longsor. Seluruh pekerja mendengar itu langsung berlari menuju lokasi longsor. Hanya 1 orang yang bisa kami selamatkan Agus yang saat itu berada dalam truk besar,”  kata Murtalib, pekerja PT MIL diwawancarai wartawan di lokasi kejadian.

Murtalib bersama rekan-rekannya dengan cepat menggali tanah yang menimbun kendaraan truk besar di kawasan konsesi batu bara milik PT Energi Citra Industritama (ECI). Para pekerja mendobrak jendela truk dan berhasil evakuasi Agus di dalamnya. Agus lalu dilarikan ke rumah sakit dan hanya menderita luka ringan.

Sementara itu, hingga pukul 14.00, kepolisian dan tim pencarian terus menggali tanah longsoran untuk mencari korban Medi. Tiga alat excavator dikerahkan untuk mengeruk tanah longsor setinggi 10 meter. Polisi yang datang ke lokasi kini menyelidiki penyebab longsoran tambang.

Kapolsek Palaran Ajun Komisaris Polisi, Agus Setiyo mengatakan dugaan sementara penyebab longsor tambang akibat kelalaian. “Bisa dikatakan ya [akibat kelalaian teknik penggalian tambang]. Tapi, ini harus selidiki lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Yamin
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper