Kabar24.com, PEKANBARU - Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Meranti, Riau menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan dua daerah di pesisir Riau ini telah memasuki musim kemarau. Belakangan ini, sejumlah titik panas dan titik api terdeteksi di dua kabupaten ini.
"Api berhasil dipadamkan dengan cepat. Namun, pemerintah harus tetap siaga." ujarnya, , Rabu (2/3/2016)..
Ia menyebutkan, Pemprov Riau dan Pemkab setempat akan bekerja sama dengan TNI/Polri, Badan Meteorologi, Klimotologi dan Geofisika, pelaku usaha perkebunan dan kehutanan serta masyarakat.
Status siaga darurat ini juga berguna untuk meminta bantuan alat pemadaman ke pemerintah pusat.
Salah satu upaya yang akan dilakukan pemprov mengajukan bantuan peminjaman helikopter kepada pemerintah pusat untuk water bombing di titik api.
Bupati Bengkalis Amril Mukminin telah menginstruksikan instansi terkait untuk melakukan pencegahan dan melakukan pemadaman jika ditemukan titik api.
Selain itu, dia juga meminta kepada para pelaku usaha perkebunan dan kehutanan untuk tidak melakukan pembakaran hutan.
"150 personel telah disiapkan untuk memadamkan api," katanya saat berada di Pekanbaru.
Di sisi lain, Polres Kepulauan Meranti mengerahkan seluruh personel untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dengan cara sosialasi dan melakukan pemadaman.
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Z. Pandra Arsyad mengatakan pihaknya bekerja sama dengan TNI dan warga dalam melakukan pencegahan itu.
Satelit BMKG menemukan 10 titik panas di Bengkalis dan 1 titik di Kepulauan Meranti pada Rabu pagi.
Satelit menemukan 23 titik api di Sumatra, tersebar di Riau sebanyak 18 titik, Sumbar 2 titik dan Aceh 3 titik.
Kebakaran hutan dan lahan tersebut membuat udara di Riau berkabut tipis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel