Bisnis.com, PURWAKARTA - Terobosan di bidang proses belajar mengajar siswa didik, yang bisa saja dinilai "nganeh-anehi", dilakukan Pemkab Purwakarta.
Hal itu muncul seiring langkah Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang kembali merilis kebijakan 'nyentrik' bagi warga di wilayahnya, khususnya para pelajar.
Hari ini Bupati resmi mengeluarkan sebuah surat edaran yang menyarankan seluruh siswa di sekolah negeri mau pun swasta untuk tidur pada jam istirahat siang.
Bupati Dedi mengatakan kebijakan tersebut akan mulai diberlakukan mulai awal Maret 2016 mendatang. Nantinya para siswa yang biasa beristirahat 30 menit akan ditambah menjadi 45 menit sebagai waktu untuk tidur siang.
“Edaran ini khusus untuk sekolah yang pulang jam dua atau tiga sore. Nantinya anak-anak istirahat diberi waktu 45 menit mulai pukul 11.30 WIB,” katanya saat dihubungi Senin (22/2/2016).
Pihaknya yakin dengan memberi kesempatan untuk tidur siang, para siswa yang pikirannya sudah segar akan diajak untuk solat dzuhur berjamaah sebelum melanjutkan pelajaran di kelasnya masing-masing.
Jika kebijakan ini disikapi siswa dengan membawa bantal dari rumah masing-masing, pihaknya mempersilakan.
“Bantal ini kan bisa membuat nyaman saat tidur, tapi baiknya sekolah yang mengajarkan siswa membuat bantal sehingga ada manfaatnya,” ujarnya.
Kebijakan ini berangkat dari hasil evaluasi dari jam masuk sekolah anak-anak di Kabupaten Purwakarta, yakni pukul 6.00 WIB.
Dengan adanya tambahan tidur siang diharapkan para siswa tak lagi mengantuk di kelas dan bisa menyerap pelajaran secara utuh.
“Jadi benar-benar harus diperhatikan juga kondisi fisik juga mental para pelajar, dan bukan hanya sekedar sekolah saja,” katanya.
Menurutnya menahan rasa kantuk adalah musuh terbesar bagi para siswa saat mengikuti pelajaran di sekolah.
Hal itu menyebabkan siswa sulit berkonsentrasi saat belajar dan terkadang mereka memilih tidur diam-diam saat guru berada di depan kelas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
