Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Kebakaran Plaza Sukaramai, Pedagang Pekanbaru Rugi Jutaan Rupiah/Hari

Kebakaran pusat perbelanjaan di Pekanbaru harus menunggu 27 jam sebelum api berhasil dipadamkan./Bisnis.com-Gemal
Kebakaran pusat perbelanjaan di Pekanbaru harus menunggu 27 jam sebelum api berhasil dipadamkan./Bisnis.com-Gemal

Bisnis.com, PEKANBARU - Kebakaran selama 27 jam menghanguskan ratusan miliar aset dan barang dagangan gedung Plaza Sukaramai Pekanbaru. Tidak dapat berjualan, ratusan pedagang kain merugi jutaan rupiah per hari. 

Amril, salah seorang pedagang kain Plaza Sukaramai mengatakan biasanya,  Plaza Sukaramai dibanjiri pengunjung pada akhir tahun. Kali ini, mereka tidak bisa mengambil momen menjelang Natal dan Tahun Baru. Akibatnya mereka merugi jutaan rupiah per hari. 

"Kami terpaksa berjualan di sini (lahan parkir). Mudah-mudahan, kami tetap untung," katanya, Senin (14/12/2015). 

Pedagang-pedagang itu juga menuntut haknya ke Pemerintah Kota Pekanbaru dan DPRD setempat. Mereka meminta pemerintah memberikan tempat relokasi yang starategis dan memfasilitasi ganti rugi. 

Amril masih berharap masih ada barang dagangan yang belum "gosong" di dalam gedung. Amril dan pedagang kain lainnya masih menunggu pihak pengelola dan polisi untuk mengambil sisa barang dagangan di dalam gedung. 

"Katanya, masih tunggu tim forensik. Karena bisa jadi, gedung tiba-tiba runtuh," jelasnya. 

Plaza Sukaramai didominasi oleh pedagang kain. Salah satu ritel pakaian  ternama, Ramayana juga berada di Plaza yang berdiri awal tahun 2003 itu, hingga warga Pekanbaru lebih mengenal tempat itu dengan sebutan Ramayana Jalan Sudirman atau Ramayana Pasar Pusat. 

Perusahaan pengelola PT Makmur Papan Perkasa juga mengaku menjadi korban dan menolak bertanggung jawab secara finansial. 

Humas PT Makmur Papan Perkasa Suryanto mengatakan Plaza Sukaramai masih bisa dibuka dalam waktu dekat ini. Mereka masih menunggu persetujuan tim teknis dan polisi. 

"Kalau gedung masih bisa dipakai, kami persilahkan pedagang berjualan. Jika tidak, kami akan carikan tempat relokasi," katanya saat dikonfirmasi bisnis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper