Bisnis.com, PARIS - Penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pemilihan kepala daerah atau pilkada, intensitas kebakaran hutan serta lahan gambut di Indonesia beberapa tahun terakhir.
Herry Purnomo, peneliti dari Center for International Forestry Research (Cifor), mengatakan bahwa intensitas kebakaran hutan naik setahun sebelum Pilkada. Hal ini, katanya, terkait dengan peran cukong atau elite masyarakat yang berperan besar dalam bisnis lahan.
"Pembukaan lahan yang tidak aman dan pasar lahan ilegal salah akar masalah kebakaran hutan di Indonesia," katanya dalam Global Lanscape Forum di Paris, Minggu (6/12/2015) sore.
Dia mengatakan di Riau saja terdapat 1,5 juta lahan sawit yang tidak proper dalam perizinan.
Hasil penelitian Cifor menunjukkan 2,6 juta ha terbakar tahun ini dan menelan kerugian ekonomi mencapai US$30 miliar, berimplikasi langsung terhadap kesehatan 43 juta orang di Indonesia. Selain itu juga terdapat korban meninggal dunia.
Selain akibat pembukaan lahan dan bisnis lahan ilegal, praktik buruk pertanian dan perkebunan, serta politik pertanahan dinilai sebagai beberapa akar persoalan yang kini harus dipecahkan oleh masyarakat. Sementara itu dari sisi penegakan hukum, Herry menyebut Indonesia masih lemah.
Pilkada serentak sendiri akan digelar pada 9 Desember. Tentu jadi pertanyaan, kata Herry, apakah bisa muncul calon kepala daerah yang tidak terkait dengan aktor atau cukong lahan penyebab jerabu beberapa waktu lalu.