Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TERORIS di PARIS: Terdengar Tembakan Selama 30 Detik

Presiden Prancis Francois Hollande akan mengumumkan keadaaan darurat di seluruh Prancis dan perbatasan-perbatasan ditutup setelah serentetan serangan di Paris pada Jumat petang yang menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA-  Presiden Prancis Francois Hollande akan mengumumkan keadaaan darurat di seluruh Prancis dan perbatasan-perbatasan ditutup setelah serentetan serangan di Paris pada Jumat petang yang menyebabkan puluhan orang tewas dan  terluka.

Saat serangan terjadi, Hollande sedang menyaksikan laga persahabatan sepak bola di stadion Stade de France dan segera di evakuasi.

Para penonton membanjiri lapangan begitu berita serangan menyebar dan penyelenggara memulai evakuasi.

Wali Kota Paris Anne Hidalgo meminta warga tetap tinggal di rumah.

"Kami mendengar tembakan selama 30 detik, itu tak berkesudahan, kami kira itu kembang api," kata Pierre Montfort, yang tinggal di dekat jalan Bichat, tempat restoran Kamboja, Petit Cambodge, yang juga terdampak serangan seperti dikutip Antara, Sabtu (14/11/2015).

"Semua orang di lantai, tak ada yang bergerak," kata saksi mata lain yang ada di Petit Cambodge, tak jauh dari Bataclan, tempat serangan lain terjadi.

"Seorang anak perempuan dibawa seorang lelaki muda. Dia terlihat sudah mati."

Korban jiwa akibat serangan-serangan ini akan jauh lebih banyak ketimbang sekitar seratus kematian yang sudah dikonformasi menurut seorang sumber.

Camille (25) mengatakan, "Adik saya di Bataclan. Saya menelpon dia. Dia bilang mereka melepaskan tembakan. Dan dia kemudian menutup telepon."

Seorang reporteryang berada di luar Bataclan mengatakan ada -polisi yang membawa senapan mesin dan lebih dari 20 kendaraan polisi di sekitar lokasi kejadian.

Prancis dalam kewaspadaan tinggi sejak serangan kelompok bersenjata di kantor majalah satir Charlie Hebdo pada Januari dan supermarket Yahudi yang menewaskan 17 orang.

Beberapa serangan berhasil digagalkan tahun ini.

Lebih dari 500 petempur Prancis diduga bergabung dengan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah menurut data resmi, 250 di antaranya sudah kembali dan ada 750 orang yang menyatakan ingin pergi ke sana.

Pemerintah pekan lalu mengumumkan pengaktifan kembali pemeriksaan perbatasan sebagai upaya pengamanan menjelang pertemuan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa akhir bulan ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper