Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Beras Palsu, Polisi Tindaklanjuti Laporan Baru

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Mujiyono mengatakan pihaknya belum berhenti mendalami kasus dugaan beras palsu di Bekasi, Jawa Barat.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan sampel beras bercampur bahan sintetis usai memberikan keterangan pers hasil uji laboratorium beras sintetis di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Menurutnya, hasil uji laboratorium temuan beras sintetis di Pasar Tanah Merah, Mutiara Gading Timur pada beberapa waktu lalu dengan hasil positif bercampur tiga bahan kandungan kimia benzyil butyl phtalate (BBP), diethyl hexyl phthalate (DEHP), dan dimethyl phthalateshalate (DMP) yang merupakan bahan pembuat PVC./Antara
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan sampel beras bercampur bahan sintetis usai memberikan keterangan pers hasil uji laboratorium beras sintetis di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5). Menurutnya, hasil uji laboratorium temuan beras sintetis di Pasar Tanah Merah, Mutiara Gading Timur pada beberapa waktu lalu dengan hasil positif bercampur tiga bahan kandungan kimia benzyil butyl phtalate (BBP), diethyl hexyl phthalate (DEHP), dan dimethyl phthalateshalate (DMP) yang merupakan bahan pembuat PVC./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Mujiyono mengatakan pihaknya belum berhenti mendalami kasus dugaan beras palsu di Bekasi, Jawa Barat.

Dia mengatakan penyidik akan menindaklanjuti laporan baru terkait penyebaran isu beras plastik yang sempat meresahkan warga tersebut.

"Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro tidak berhenti sampai situ. Kami juga menindaklanjuti laporan baru siapa yang membuat berita itu. Apakah sudah sesuai fakta atau tidak. Kalau di situ ada tindak pidananya akan kita sidik," kata Mujiyono di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/11/2015).

Sebelumya, Dewi Septiani warga Bekasi, Jawa Barat melapor ke Polsek Bantar Gebang pada Selasa (19/5/2015) terkait tindak pidana perlindungan konsumen dengan dugaan adanya peredaran beras palsu.

Selain itu, Mujiyono mengatakan beras yang dijadikan sampel untuk uji laboratorium merupakan beras yang didapat dari Indramayu, Jawa Barat. Dia mengatakan, "Kami periksa asal beras tersebut dari mana, berasnya dari Indramayu, sampai ke penggilingannya kita periksa," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper